GENERASI Z atau akrab dengan istilah Gen Z memiliki kuantitas terbesar ketiga dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilihan Umum tahun 2024 setelah Generasi Milenial dan Generasi X. Menurut Corey Seemiller dan Meghan Grace dalam Generation Z; A Century in the Making, Gen Z merupakan generasi yang sangat beragam dan dibentuk oleh perubahan sosial serta teknologi. Melansir data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dikutip dari indonesiabaik.id, sekira 46,8 Juta Gen Z tercatat dalam DPT.
Jumlah tersebut setara dengan dua kali jumlah penduduk di Pulau Sulawesi berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2022. Kuantitas yang besar tersebut menyebabkan Gen Z memiliki andil yang besar dalam menentukan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024.
Gen Z memiliki karakteristik yang unik sekaligus membedakan dengan Generasi Milenial dan Generasi X menurut Bruce Tulgan dalam Meet Generation Z: The Second Generation within The Giant Millenial Cohort. Generasi yang lahir dalam kurun tahun 1997 hingga 2012 tersebut sangat melek teknologi, kreatif, dapat menerima perbedaan, peduli terhadap sesama makhluk hidup, dan senang berekspresi.
Baca Juga:Polda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di KupangSelamat Hari Radio Republik Indonesia
Namun demikian, Gen Z sangat mudah mengeluh, memiliki kecemasan tinggi, dan mudah stres. Karakteristik tersebut menyebabkan Gen Z menghadapi tantangan berupa ketergantungan terhadap teknologi yang dapat memengaruhi kesehatan mental, proses berpikir menjadi serba instan, dan karakter minim daya juang. Tantangan tersebut turut memengaruhi cara pandang terhadap pemilu bagi Gen Z yang mayoritas baru pertama kali mengikuti pesta demokrasi.
Sebagai pemilih pemula dalam pemilu tahun 2024, Gen Z sangat memperhatikan isu sosial, lingkungan, reformasi pendidikan, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan berkelanjutan. Isu-isu tersebut yang menjadi dasar pertimbangan Gen Z dalam menentukan pilihan pada pemilu.
Selain itu, mengutip hasil survei Populix, Gen Z mempertimbangkan kualitas kepemimpinan, kejelasan kebijakan, kecerdasan, kemampuan menyelesaikan permasalahan, dan integritas sebagai karakteristik utama dalam menentukan pilihan.
“Andi Tarlis selaku Akademisi mengatakan bahwa dalam hasil surveynya yang telah dilakukan terhadap gen z di Kota Langsa yang mengangkat isu terkini terhadap permasalahan yang terjadi harapan besar dari gen z yaitu pada indikator reformasi Pendidikan, lapangan kerja, dan pembangunan berkelanjutan. Inilah yang diharapkan oleh para generasi gen z terhadap para pemimpin yang akan terpilih nantinya”.