Kupas Alasan Cuaca Ekstrem dari Sisi Ilmu Pengetahuan

Penanganan bencana akibat hujan ekstrem. (Bloomberg)
Penanganan bencana akibat hujan ekstrem. (Bloomberg)
0 Komentar

Konsentrasi gas rumah kaca yang tinggi di atmosfer menyebabkan kenaikan suhu di darat dan di laut. Pada gilirannya, lautan yang lebih hangat melepaskan uap air ke udara, memberi asupan awan padat berbentuk vertikal yang dapat melepaskan hujan dalam jumlah besar dengan cepat.

Dalam beberapa kasus, volume curah hujan yang biasanya terjadi selama satu atau dua hari, akhirnya turun dalam dua atau tiga jam.

Menurut Deborah Brosnan, seorang ilmuwan kelautan dan iklim yang memiliki perusahaan konsultan lingkungan di Washington, DC, udara menjadi mampu menahan lebih banyak uap air secara eksponensial ketika memanas, rata-rata 7% lebih banyak air untuk setiap kenaikan suhu sebesar 1 derajat Celcius.

Baca Juga:Polda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di KupangSelamat Hari Radio Republik Indonesia

“Jika Anda mempertimbangkan bahwa saat ini kita berada pada suhu 1,2 derajat Celsius lebih panas, maka kejadian hujan lebat akan menjadi 8% lebih intens,” kata Brosnan.

Mengapa hujan ekstrem menjadi lebih mematikan?

Banyak pemukiman manusia di negara industri dan negara berkembang tidak dirancang untuk menahan curah hujan tinggi dan berkelanjutan, yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Banyak dari mereka yang meninggal dunia dalam kondisi terkubur di bawah lumpur mengalir. Ini terjadi akibat bukit-bukit tidak mampu menyerap air hujan dalam jumlah besar. Sebagian lagi tertimbun di dalam rumah yang runtuh.

Jadi kematian akibat curah hujan bukan berarti tenggelam.

Hujan lebat sering kali memperparah dampak lain dari perubahan iklim yang membuat kota dan area budidaya menjadi lebih rentan.

Sebuah studi memetakan titik-titik panas yang rentan terhadap iklim di India. Hasil temuannya bahwa daerah yang lebih sering mengalami cuaca panas cenderung mengalami lebih banyak kejadian hujan lebat.

Dalam kasus seperti itu, jika tanah mengering karena gelombang panas yang berkepanjangan, tanah menjadi lebih padat, sehingga air hujan lebih sulit meresap dan memperparah risiko banjir.

Dapatkah ilmu pengetahuan bantu atasi cuaca ekstrem?

Kemajuan terbaru dalam ilmu iklim berarti bahwa kini dimungkinkan untuk mengukur secara akurat peran perubahan iklim dalam kejadian cuaca ekstrem di masa lalu.

0 Komentar