Kupas Alasan Cuaca Ekstrem dari Sisi Ilmu Pengetahuan

Penanganan bencana akibat hujan ekstrem. (Bloomberg)
Penanganan bencana akibat hujan ekstrem. (Bloomberg)
0 Komentar

HUJAN deras yang memicu banjir dan tanah longsor telah menewaskan ratusan orang dan membuat jutaan orang mengungsi di berbagai wilayah di Afrika, Eropa, dan Asia dalam beberapa minggu terakhir.

Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya ini membuat masyarakat yang terbiasa dengan cuaca ekstrem kewalahan, menunjukkan keterbatasan sistem peringatan dini dan protokol darurat yang dibuat di banyak negara untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.

Para ilmuwan iklim telah memperingatkan bahwa siklus air yang dipercepat telah terkunci akibat emisi gas rumah kaca di masa lalu. Para pakar menyebut sekarang hal tersebut tidak dapat diubah.

Baca Juga:Polda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di KupangSelamat Hari Radio Republik Indonesia

Pada negara-negara miskin, masyarakatnya harus menanggung biaya tinggi, dimana lingkungan serta tata kelola pemerintahan juga menjadi persoalan.

Apa yang telah terjadi?

Curah hujan yang menghasilkan rekor pada bulan September telah membuat hampir 3 juta orang mengungsi dari rumah mereka dan menewaskan 1.000 orang di dan sekitar wilayah Sahel, Afrika, dan memicu evakuasi massal serta penutupan pelabuhan di sekitar kota besar Shanghai, China.

Di Eropa Tengah mengalami banjir terburuk dalam beberapa tahun terakhir akibat Badai Boris, yang menyebabkan kerugian asuransi sebesar €2 miliar atau US$2,2 miliar) hingga €3 miliar.

Meskipun jumlah korban jiwa akibat bencana alam cenderung lebih rendah di negara-negara kaya, banjir yang tak terduga membuat sebagian besar negara tidak siap. Pada tahun 2021, setidaknya 220 orang kehilangan nyawa di Jerman akibat hujan lebat dan banjir yang diakibatkannya, sebuah bencana yang menurut para peneliti lebih mungkin terjadi akibat perubahan iklim.

Wilayah seperti Asia Selatan, yang secara historis terbiasa dengan hujan deras, juga berjuang untuk mengatasinya. Pada akhir Juli, tanah longsor menewaskan lebih dari 300 orang di distrik Wayanad di negara bagian Kerala, India Selatan, usai hujan deras mengguyur wilayah perbukitan selama berjam-jam.

Tanah longsor yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang sama menewaskan puluhan orang di daerah pegunungan di bagian Utara negara India.

Apa yang menyebabkan curah hujan makin intens?

Dalam tinjauan terbarunya, badan PBB, Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC), menemukan bahwa pemanasan global telah mempercepat siklus air di planet Bumi dan menyebabkan perubahan cuaca yang semakin ekstrem.

0 Komentar