INSTITUTE for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat memberikan sumbangan ke produk domestik bruto (PDB) 2025 sampai Rp4.510 triliun atau setara 34,2 persen dari PDB nasional.
Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, mengatakan, sumbangan tersebut berasal dari efek pengganda (multiplier effect) yang bisa ditimbulkan dari program yang anggarannya digolongkan ke dalam belanja pendidikan tersebut.
Adapun berdasar studi Indef, untuk setiap peningkatan Rp1 triliun pada belanja pendidikan, akan mendorong peningkatan nilai PDB hingga Rp63,52 triliun. Sementara, setiap Rp1.000 yang dikeluarkan pemerintah untuk MBG, dapat memberi manfaat hingga Rp63.500 terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga:Polda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di KupangSelamat Hari Radio Republik Indonesia
“Pada tahun 2025, dengan sasaran sekitar 19,47 juta orang dengan estimasi biaya sekitar Rp71 triliun, maka estimasi daya dorongnya terhadap PDB itu sekitar Rp4.150 triliun,” kata Esther, dalam Diskusi Publik Indef: Efek Pengganda Program Makan Bergizi Gratis, secara daring di akun YouTube Indef, Kamis (17/10/2024).
Pada 2026, dengan sasaran penerima sebanyak 30,46 juta orang dan alokasi biaya sebesar Rp109,7 triliun, potensi peningkatan PDB yang bisa didapatkan sekitar Rp6.967,2 triliun. Kemudian, pada 2027, dengan sasaran penerima sebanyak 41,45 juta orang dengan estimasi biaya Rp149,2, dorongan yang bisa ditimbulkan terhadap PDB sekitar Rp9.479,4 triliun.
Selanjutnya, pada 2028, dengan jumlah penerima yang melonjak cukup signifikan, yakni mencapai 62,18 juta orang dan dengan alokasi biaya Rp223,8 triliun, MBG dapat memberikan sumbangan hingga Rp14.219,1 triliun ke PDB.
Pada tahun terakhir pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, jika sasaran penerima program dinaikkan menjadi 82,9 juta orang dan dengan biaya Rp298,4 triliun, sumbangan ke PDB berpotensi melonjak hingga Rp18.958,8 triliun.
“Ini adalah perkiraan dan estimasi yang kami hitung,” terang Esther.
Jika ditilik lebih jauh, MBG juga berpotensi menaikkan kinerja sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini terlihat dari dilaksanakannya proyek percontohan (pilot project) yang diikuti oleh beberapa UMKM di 10 kabupaten/kota di Indonesia.
“UMKM yang terlibat dalam pilot project ini mendapatkan kenaikan rata-rata pendapatan sekitar 33,68 persen. Kemudian, kalau kita lihat multiplier effect program Makan Bergizi Gratis ini terhadap mitra pengemudi, rata-rata tambahan pemesanan di 10 kota/kabupaten ini nambah 3 order. Di sisi lain peningkatan pendapatan bersih yang didapatkan mitra pengemudi juga nambah 17 persen,” papar Esther. (*)