IDF mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan bahwa salah satu dari tiga anggota Hamas yang terbunuh oleh tentara di Gaza adalah Yahya Sinwar. “Pada saat ini, identitas para teroris belum bisa dikonfirmasi,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, dilansir Times of Israel.
“Pada saat ini, identitas para teroris tidak dapat dikonfirmasi,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Tentara mengatakan bahwa tidak ada sandera yang berada di area di mana ketiga itu terbunuh. Ada laporan bahwa Sinwar bersembunyi di antara para sandera, menggunakan mereka sebagai perisai manusia.
Baca Juga:Polda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di KupangSelamat Hari Radio Republik Indonesia
“Pasukan IDF dan Shin Bet yang beroperasi di daerah tersebut terus beroperasi di bawah kehati-hatian yang diperlukan,” tambah tentara.
IDF mengeluarkan pernyataannya setelah rumor yang berkaitan dengan insiden tersebut mulai menyebar luas di dunia maya.
Channel 12 melaporkan bahwa pasukan melepaskan tembakan kemarin ke arah sekelompok pejuang Hamas di lantai dasar sebuah gedung. Ketika mereka kemudian memasuki gedung tersebut, mereka menyadari bahwa salah satu yang tewas “sangat mirip” dengan Sinwar.
Laporan TV tersebut mengatakan bahwa identifikasi yang pasti akan memakan waktu beberapa jam, dan bahwa jenazah yang mungkin adalah Sinwar akan dibawa untuk tes DNA.
Menurut laporan yang diterima Al Jazeera, Ada sebuah insiden di mana tentara Israel mengidentifikasi tiga orang bersenjata di Tal as-Sultan, sebuah daerah di Rafah di Jalur Gaza selatan.
Mereka menyerang ketiga orang bersenjata itu dan membunuh mereka, dan baru kemudian mereka menduga bahwa salah satu dari pejuang itu adalah Yahya Sinwar. Menurut beberapa laporan, jenazahnya telah dibawa kembali ke Israel. Sekarang jenazah itu berada di Yerusalem untuk melakukan tes DNA guna memastikan identitas pejuang tersebut. Ada indikasi kuat, setidaknya di media Israel, mereka hampir yakin bahwa itu adalah Yahya Sinwar.
Sinwar terpilih sebagai pemimpin gerakan Hamas setelah Israel membunuh Ismail Haniyeh di Iran pada awal tahun ini.
Baca Juga:UMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke IndonesiaJokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan Gerindra
Al Jazeera menekankan bahwa belum ada konfirmasi. Hamas juga belum berkomentar.
Bahkan sumber-sumber militer Israel mengatakan bahwa perlu waktu berjam-jam bagi mereka untuk mengkonfirmasi dari pihak mereka apakah pembunuhan itu benar-benar berhasil, tetapi jika itu benar, ini akan menjadi kepala gerakan Hamas kedua yang terbunuh selama perang ini. (*)