MENTERI Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan bahwa serangan Israel ke fasilitas nuklir sipil Iran akan menjadi “provokasi serius”. Saat berbicara dalam konferensi pers di Vientiane, Laos, Jumat (11/10/2024), Lavrov menekankan bahwa meskipun ketegangan meningkat, Badan Tenaga Atom Internasional, yang memantau dengan ketat aktivitas nuklir Iran, belum melaporkan tanda-tanda militerisasi dalam program nuklir republik Islam itu.
“Kami lebih suka berpedoman pada fakta. Di hampir setiap negara, ada politisi dan anggota parlemen yang menyampaikan posisi yang tidak mencerminkan strategi praktis atau kebijakan aktual pemerintah mereka. Kami telah melihat ini berkali-kali sebelumnya,” katanya.
“Jika rencana atau ancaman untuk menyerang fasilitas nuklir damai Republik Islam Iran terwujud, itu akan menjadi provokasi yang sangat serius.”
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
Sebelumnya, seorang pejabat tinggi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan Israel belum memberikan jaminan kepada pemerintahan Presiden AS Joe Biden bahwa Israel tidak akan tidak menyerang fasilitas nuklir Iran, menurut CNN. Pejabat itu pada Jumat pekan lalu mengatakan “sangat sulit untuk memastikan” apakah Tel Aviv akan melakukan balasan pada peringatan satu tahun serangan dari kelompok perlawanan Hamas Palestina terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu.
“Kami berharap dapat melihat kebijaksanaan dan kekuatan, tetapi seperti yang Anda tahu, tidak ada jaminan,” kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.
Pejabat tersebut menjawab pertanyaan CNN soal apakah Israel memberikan jaminan kepada AS mengenai rencana militernya terhadap Iran. (*)