Penggunaan fosfor putih juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani Libanon Selatan yang mendapati lahan pertanian mereka terbakar dan beberapa di antaranya khawatir akan potensi kontaminasi tanah hingga tanaman.
Tamara Elzein, sekretaris jenderal Dewan Penelitian Ilmiah Nasional Libanon, mencatat hanya ada sedikit literatur tentang pengeboman fosfor putih berdampak pada tanah. Organisasi tersebut merencanakan pengambilan sampel ilmiah secara luas untuk menilai kontaminasi apa pun, tetapi menunggu gencatan senjata untuk mengirimkan timnya dan melakukan peninjuan tersebut.
Antoine Kallab, direktur asosiasi Pusat Konservasi Alam Universitas Amerika di Beirut, mengatakan kurangnya data menyebabkan kepanikan dan beberapa petani berusaha keras untuk melakukan pengujian. “Penting bagi kita melakukan pengukuran sesegera mungkin untuk memahami apakah penembakan fosfor putih menimbulkan risiko umum terhadap kesehatan masyarakat, ketahanan pangan dan ekosistem itu sendiri,” pungkasnya.