Hammud mengatakan dia dan istrinya, berusia 60-an, dirawat di rumah sakit dekat Mais al-Jabal setelah serangan hari itu. Mereka mendapatkan perawatan termasuk oksigen.
Rumah sakit mengatakan bahwa empat warga sipil, dua di antaranya perempuan, dirawat di perawatan intensif karena kurang oksigen dalam tubuh dan sesak napas parah akibat fosfor putih, termasuk seorang pria berusia 70-an dan seorang wanita berusia 60-an.
Kementerian Kesehatan Libanon telah mencatat 173 orang menderita paparan bahan kimia akibat fosfor putih sejak Oktober. Namun angka ini tidak membedakan antara pejuang dan warga sipil.
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
Para dokter di tiga rumah sakit lain di Libanon Selatan mengatakan telah merawat orang-orang yang mengalami gejala pernapasan akibat paparan fosfor putih.
Brian Castner, penyelidik senjata untuk tim krisis Amnesty International, mengatakan penggunaan fosfor putih di wilayah yang dihuni oleh warga sipil dapat merupakan serangan tanpa pandang bulu dan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional. “Jika warga sipil terluka atau terbunuh, itu bisa menjadi kejahatan perang,” katanya.
Penjaga perdamaian dari Pasukan Sementara PBB di Libanon juga mendeteksi ada fosfor putih di dalam lokasi mereka.
Permusuhan lintas batas telah menewaskan lebih dari 450 orang di Libanon, sebagian besar dari mereka ialah pejuang tetapi juga termasuk 88 warga sipil. Israel mengatakan 14 tentara dan 11 warga sipil tewas di sisi perbatasannya.
Amnesty International tahun lalu mengatakan pihaknya memiliki bukti penggunaan fosfor putih yang melanggar hukum oleh Israel di Libanon selatan antara 10 dan 16 Oktober tahun lalu. “Serangan pada 16 Oktober di desa Dhayra harus diselidiki sebagai kejahatan perang karena serangan tanpa pandang bulu tersebut melukai sedikitnya sembilan warga sipil,” kata Amnesty pada saat itu.
Gedung Putih menyatakan keprihatinannya atas laporan bahwa Israel menggunakan fosfor putih yang dipasok AS dalam serangan di Libanon. Beirut menyampaikan keluhan kepada PBB bahwa penggunaan fosfor putih oleh Israel membahayakan kehidupan sejumlah besar warga sipil yang tidak bersalah dan menyebabkan degradasi lingkungan yang meluas, karena praktik Israel membakar kawasan hutan di Libanon.