TIM gabungan Pusdokkes Polri telah mengidentifikasi lima jenazah tersisa yang ditemukan mengapung di Kali Bekasi. Sebelumnya polisi telah mengidentifikasi dua jenazah lain atas nama Muhammad Rizki (19 tahun) dan Ahmad Davi (16 tahun).
Ketua Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Brigjen Prima Heru Yuliartono, mengumumkan temuan tersebut dalam konferensi pers di RS Bhayangkara Polri Kramat Jati.
“Tim gabungan telah berhasil menuntaskan pemeriksaan 5 jenazah yang tersisa dari kasus penemuan jenazah di Bekasi pada beberapa hari yang lalu,” katanya pada Kamis, 26 September 2024.
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
Rincian identitas dari kelima jenazah laki-laki itu disampaikan oleh Karo Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan. Diantaranya meliputi:
- Muhammad Farhan (20) dengan alamat Gang Makam Pedurenan RT 001/RW 0O2 Kelurahan Kedurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat.
- Rizki Ramadan (15) dengan Alamat Ciketing Selatan RT 002/RW 007, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
- Ridho Darmawan (15) dengan Alamat Kampung Gedong Gede RT 003/RW016, Kelurahan Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
- Rezky Dwi Cahyo (16) dengan Alamat Ciketing Selatan RT 003/RW 007, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
- Vino Satriani (15) dengan alamat Kampung Kelapa II, RT 008/RW 009, 0O2 Kelurahan Kedurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat.
“Dengan demikian seluruh jenazah yang ditemukan sudah teridentifikasi,” ujar Nyoman Eddy Purna Wirawan. Ia juga menyebut kelima jenazah yang teridentifikasi didasarkan dari pencocokkan data DNA, data gigi, ciri medis, dan properti yang dimiliki oleh korban.
Usai diidentifikasi, kelima jenazah diserahkan kembali kepada pihak keluarga. Sesuai dengan pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam yang hadir di lokasi yang sama.
“Setelah ini akan diserahkan langsung ke keluarga,” kata Ade Ary, Ia menyebut proses pemulangan dilakukan dengan misi kemanusiaan agar jenazah bisa dimakamkan secara normal. (*)