KEPALA Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen P Prima Heru Yulihartono, mengatakan, pihaknya melakukan toksikologi atau identifikasi zat narkotika dan minuman keras pada tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Kota Bekasi.
“Tujuh jenazah ini pada saat di otopsi, kita juga mengambil sample-nya. Sample-sample untuk pemeriksaan toksikologi,” kata Prima saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (24/9/2024).
Meski hingga saat ini, belum diketahui hasil toksikologi tersebut, namun, Prima mengatakan, pihaknya akan menyampaikan laporan lengkapnya pada hari mendatang.
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
“Ini masih dalam proses, untuk itu mohon waktu, nanti dalam laporan lengkapnya dalam visum, akan disampaikan, namun untuk saat ini masih dalam proses belum bisa kami sampaikan,” ujarnya.
Selain itu, Prima juga menjelaskan bahwa tidak ditemukan luka akibat kekerasan dari ketujuh jenazah yang telah berada di aliran Kali Bekasi selama 24 jam tersebut.
“Tidak ada posisi yang menunjukkan bahwa ada kekerasan,” tuturnya.
Oleh karena itu, Prima mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa menyatakan terkait penyebab kematian tujuh jenazah tersebut.
Meski dua jenazah telah teridentifikasi identitasnya dan telah diserahkan kepada pihak keluarga, Prima mengatakan, masih akan mendalami terkait penyebab kematiannya.
Diketahui, RS Polri Kramat Jati, yang dipimpin oleh Prima telah menyerahkan dua dari tujuh jenazah kepada pihak keluarga, hari ini.
Menurut pemantauan Tirto, pihak keluarga korban hadir secara langsung untuk menjemput jenazah, tangis keluarga turut mengiringi penjemputan jenazah yang akan segera dikebumikan.
Prima mengatakan, identitas dari kedua jenazah tersebut, yaitu Muhammad Rizki berusia 19 tahun, dan Ahmad Davi berusia 16 tahun. (*)