Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sesar secara etimologi berarti mendesak, menekan, mendorong, menahan, menolak, hingga menyerang. Sedangkan menurut BMKG, sesar atau patahan adalah bidang batas antara dua fraksi kulit bumi yang mengalami gerakan.
Sesar yang ada di Jawa Barat dan beberapa melewati Jabodetabek hadir karena tumbukan lempeng tektonik Indo-Australia di selatan Pulau Jawa. Tumbukan ini berlangsung setiap saat dan kemudian menyebar dan dikonversi menjadi energi kinetik.
Sesar ini biasanya bergerak di bidang-bidang daerah tanah lunak atau lemah. Jawa Barat memiliki sejumlah sesar aktif dan kecil yang sudah dipetakan.
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
Namun, tetap harus waspada karena potensi sesar yang belum terpetakan juga bisa menimbulkan gempa bumi di kemudian hari.
Tercatat ada banyak struktur sesar yang berkembang di Jawa Barat, dan ketujuh sesar ini diduga masih aktif hingga sekarang. 7 sesar tersebut adalah Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Citarik dan Sesar Lembang, dan yang baru ditemui belakangan ini adalah Sesar Cugenang.
Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri merupakan patahan tertua jika berdasarkan umur kapur, dengan jalur berarah timur laut – barat daya dari Teluk Pelabuhan Ratu, Lembah Cimandiri, Cipatat – Rajamandala, Gunung Tangkuban Parahu – Burangrang, hingga ke Subang.
Adapun untuk jenis sesar ini adalah mendatar hingga oblique atau miring.
Berdasarkan historisnya, sesar ini pernah aktif dan memicu gempa bumi di Cianjur pada tahun 1844 dan tahun 1982, Padalarang pada tahun 1910, dan di Sukabumi pada tahun 2020.
Sesar Baribis
Sesar ini merupakan patahan utama di utara Jawa Barat, yang membentang dari Majalengka, Kuningan, Subang Selatan, hingga Purwakarta.
Panjang dari Sesar Baribis diperkirakan sekitar 100 kilometer, dan teridentifikasi sebagai jenis patahan naik dengan slip rate 1 milimiter per tahun.
Baca Juga:Jokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan GerindraRapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada Prasangka
Untuk diketahui, Sesar ini merupakan salah satu Sesar aktif yang memiliki ancaman besar untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Sesar Cipamingkis
Sesar Cipamingkis yang berada di wilayah timur Sukabumi dan wilayah barat Cianjur memiliki arah jalur dari barat daya ke timur laut.
Jika dilihat historisnya, Sesar ini pernah memicu puluhan gempa bumi dengan kekuatan relative sangat kecil pada tahun 2018 silam.