MEDIA asal Rusia RT buka suara setelah Meta, raksasa teknologi Amerika Serikat, memutuskan melarang RT muncul di platform-platform Meta. RT menyebut perbedaan pendapat negara-negara Barat terhadap persaingan usaha yang sehat dan tindakan yang bertujuan melemahkan persaingan usaha adalah tindakan yang ‘lucu’.
“META/Facebook sudah memblokir RT di Eropa dua tahun lalu, sekarang mereka mensensor aliran informasi ke seluruh dunia. Jangan khawatir, ketika mereka menutup satu pintu, pintu partisans kami akan menemukan celah untuk menembus – seperti yang kami lakukan sendiri,” demikian pernyataan RT.
Meta adalah perusahaan media sosial asal Amerika Serikat. Secara luas, RT sebelumnya sudah dilarang diakses di Eropa, di nama blok ini berlaku sejak perang Ukraina meletup pada 2022. Pada Jumat, 13 September 2024, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menuduh RT berfungsi sebagai senjata de facto intelijen Rusia. sedangkan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Jamie Rubin menyalahkan RT karena dianggap tidak sepenuhnya supportif pada Ukraina dari yang seharusnya.
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
“Luasnya jangkauan dan lingkup RT, di mana propaganda, disinformasi dan kebohongan disebarkan pada jutaan atau miliaran pembaca di dunia untuk outcomes yang tidak menguntungkan tujuan kebijakan luar negeri Washington,” kata Rubin.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Amerika Serikat melancarkan perang informasi melawan Rusia dan menargetkan para wartawan dalam upaya memberantas perbedaan pendapat dikalangan pers internasional.
Meta pada Senin, 16 September 2024, mengumumkan telah melarang muncul akun media asal Rusia RT, Rossiya Segodnya dan media milik pemerintah Rusia lainnya, di Facebook dan media sosial milik Meta lainnya. Meta mengklaim media-media tersebut telah menggunakan taktik-taktik menipu untuk melakukan operasi menyampaikan pengaruh secara rahasia.
Langkah Meta ini menandai adanya peningkatan cukup tajam terhadap media-media milik pemerintah Rusia setelah sebelumnya Meta melakukan pembatasan seperti memblokir iklan di media-media tersebut dan mengurangi jumlah unggahan mereka. Larangan tersebut akan berlaku dalam beberapa hari ke depan. Media sosial milik Meta yakni Facebook, Instragram, WhatsApp dan Threads akan memberlakukan larangan ini. (*)