JUMLAH korban, termasuk kematian, akibat Topan Yagi di Vietnam meningkat menjadi 327 orang. Dampak lainnya, topan ini menimbulkan hujan lebat dan berkepanjangan menaikkan permukaan sungai ke tingkat yang berbahaya lima hari setelah melanda Vietnam utara, yang memicu banjir dan tanah longsor.
“Tim pencarian dan penyelamatan terus bekerja dan mencatat 199 orang tewas serta 128 lainnya masih hilang di tengah pemadaman listrik dan gangguan komunikasi yang meluas,” kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu, Sabtu (14/9).
Hampir 800 orang terluka akibat kecelakaan terkait hujan, terutama tanah longsor. Topan tersebut, yang terkuat yang melanda wilayah tersebut dalam tiga dekade, menyebabkan keluarga-keluarga kehilangan tempat tinggal, menutup sekolah-sekolah, mengganggu perawatan kesehatan, dan meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air.
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
Pihak berwenang di Hanoi mengevakuasi ribuan orang di dekat Sungai Merah ketika air naik ke level tertinggi dalam 20 tahun. Di tengah dampak besar pada tanaman dan ternak, pihak berwenang terus menaksir kerusakan.
Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan mengimbau masyarakat internasional untuk memberikan dukungan dalam upaya bantuan dan pemulihan. Presiden To Lam dan delegasi kerja memeriksa upaya pencegahan banjir dan badai, dan mengunjungi daerah yang terkena dampak banjir dan badai di provinsi Phu Tho. (*)