Namun tidak jelas dia punya jawaban yang benar-benar sempurna mengenai topik-topik tersebut atau menghindarinya mungkin merupakan pilihan strategis terbaiknya. Ketika ia mempunyai poin dan pukulan yang harus dilakukan pada Selasa malam, ia berhasil melakukannya.
Perdebatan nasional mengenai imigrasi telah banyak berubah dan hal ini terlihat jelas pada Selasa malam. Pada 2020, Partai Demokrat menekankan kekejaman Trump terhadap pencari suaka dan migran lain di perbatasan. Trump membuat klaim berlebihan tentang dugaan bahaya yang ditimbulkan imigran terhadap keselamatan dan kedaulatan warga negara.
Sepanjang kampanye 2024, Trump tetap bertahan, hanya retorikanya semakin ekstrem. Namun Partai Demokrat telah melakukan perubahan besar. Pada Selasa, Harris tidak menyebutkan secara signifikan penderitaan para imigran atau kontribusi besar mereka terhadap negara. Sebaliknya, dia menuduh Trump kurang memperhatikan keamanan perbatasan.
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
Secara khusus, Harris mengkritik Trump karena mendesak Partai Republik di Kongres untuk tidak memilih rancangan undang-undang perbatasan sayap kanan yang coba disahkan oleh Partai Demokrat pada Februari. RUU tersebut merupakan kompromi bipartisan yang akan melembagakan prioritas Partai Republik dengan imbalan sesuatu yang diinginkan Partai Demokrat, yakni menutup kesenjangan dalam sistem imigrasi resmi yang telah membuat semua orang meninggalkan negaranya, dari anak-anak pekerja asing berketerampilan tinggi hingga pengungsi Afghanistan yang berada dalam ketidakpastian.
Trump menanggapinya dengan mengulangi klaim rasis dan tidak manusiawi, yang tidak ada bukti yang diidentifikasi oleh otoritas setempat, bahwa migran Haiti di Springfield, Ohio, memakan hewan peliharaan. “Banyak kota yang tidak mau membicarakan hal ini karena mereka sangat malu dengan hal tersebut,” kata Trump. “Inilah yang terjadi di negara kita dan itu memalukan,” tambahnya.
Namun, dalam perdebatan tersebut, Partai Demokrat tidak pernah membela imigran. Hal ini mungkin mencerminkan fakta bahwa sentimen antiimigran di kalangan pemilih lebih tinggi dibandingkan awal tahun 2000an, tepat setelah serangan teror 9/11.
Jumlah penyeberangan perbatasan menurun secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir karena tindakan keras yang dilakukan oleh otoritas Meksiko dan penerapan pembatasan suaka baru oleh Biden. Para pemilih juga menjadi lebih mendukung Harris dalam hal imigrasi. Namun Harris tampaknya tidak terdorong dalam perdebatan tersebut untuk mengambil sikap yang lebih berempati terhadap imigrasi.