Ada kemungkinan juga bahwa perdebatan tersebut hanya akan berdampak kecil terhadap pemilu atau, jika hal ini benar-benar membantu Harris, hal tersebut hanya akan membantunya dalam waktu singkat. Soalnya, peristiwa-peristiwa lain akan berdampak pada pemilu yang tersisa dua bulan lagi sebelum hari pencoblosan.
Dalam menjalankan kampanye kepresidenan yang paling singkat dalam sejarah modern, taruhannya besar bagi Harris. Maklum, sejauh ini para pemilih jarang melihatnya, terutama dalam suasana tekanan tinggi yang tidak direncanakan seperti debat.
Sebelum debat, ada anggapan umum bahwa untuk mendapatkan hasil yang kuat, Trump perlu melakukan beberapa hal. Dia harus tetap fokus untuk mengaitkan Harris dengan catatan tidak populer pemerintahan Biden dalam bidang ekonomi, imigrasi, dan kebijakan luar negeri.
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
Dia harus menghindari ladang ranjau dalam isu-isu terlemahnya, seperti aborsi dan demokrasi. Dia perlu menghindari kata-kata kasar atau teori konspirasi. Akan tetapi, dia kebanyakan gagal melakukan hal-hal itu.
Mengenai aborsi, Trump memuji Mahkamah Agung yang membatalkan Roe v. Wade dengan mengatakan bahwa hal itu terjadi melalui kejeniusan, hati, dan kekuatan para hakim konservatif. Dia juga berulang kali menghindari pertanyaan dia akan memveto larangan aborsi nasional atau tidak jika Kongres mengirimkannya ke mejanya. Namun, meskipun terdapat beberapa peluang, ia tidak dapat dengan jelas mengatakan bahwa ia akan memveto rancangan undang-undang tersebut.
Ketika ditanya dia menyesali perbuatannya pada 6 Januari 2021 ketika para pendukungnya menyerang US Capitol, dia tidak menjawab apa pun. Satu-satunya hal yang dia keluhkan yaitu, di tengah kekacauan di dalam gedung, salah satu pendukungnya, Ashli Babbitt, ditembak oleh petugas polisi yang tidak terkendali.
Dia berulang kali menyuarakan teori konspirasi yang terdengar menggelikan tentang imigran yang memakan kucing dan anjing atau negara bagian yang mengeksekusi bayi setelah mereka dilahirkan. Di akhir perdebatan, Trump mengeklaim bahwa Harris adalah Biden, tetapi ia bahkan tidak konsisten mengenai hal itu. Trump bersikeras bahwa Biden membenci Harris dan tidak tahan dengannya serta pilihan yang aneh jika strategi kampanyenya ialah menjadikan Harris bertanggung jawab atas kinerja Biden.