Dalam video yang lain ditunjukkan bagaimana hujan badai mampu membuat pemotor di jalan terjatuh, dan bahkan melepas lalu mengempas konstruksi dinding kaca sebuah gedung apartemen. Atap sejumlah pabrik dan gudang juga dibuat rusak dan beterbangan. Diperkirakan, pabrik-pabrik yang terdampak tersebut harus tutup beberapa minggu ke depan sebelum bisa beroperasi kembali.
Warga berusaha menyingkirkan pohon tumbang usai Topan atau Taifun Yagi menerjang Hai Phong, Vietnam, 8 September 2024. Sebelumnya, sapuan topan Yagi pada Sabtu, 7 September 2024, di wilayah pantai utara Vietnam telah menyebabkan tanah longsor. Di sana banyak pabrik milik perusahaan domestik dan asing. REUTERS/Minh Nguyen
Sementara itu, pejabat pemerintahan di Distrik Long Bien, Hanoi, yang berada di tepi Sungai Merah sibuk memperingatkan kemungkinan banjir dan langkah evakuasi. Di beberapa provinsi di utara, termasuk pinggiran Hanoi, warga sudah lebih dulu terpaksa berjalan melalui banjir setinggi lutut. “Ini adalah banjir terburuk yang pernah saya lihat dalam 30 tahun,” ujar Tran Le Quyen, warga Hanoi.
Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia
Belum jelas berapa banyak penduduk Hanoi yang harus dievakuasi. Menurut keterangan badan penanggulangan bencana dan media pemerintah, beberapa sungai di Vietnam utara telah naik ke level yang mengkhawatirkan, menyebabkan desa-desa dan area permukiman di sekitarnya terendam. “Ketinggian air di Sungai Merah meningkat dengan cepat,” bunyi keterangan yang diunggah pada Selasa di akun Facebook.
Update terkini dari eks Taifun Yagi adalah ketibaannya di wilayah Thailand Utara, di Provinsi Chiang Mai dan Chiang Rai pada Rabu, 11 September 2024. Otoritas setempat melaporkan banjir dan tanah longsor di kedua wilayah itu telah menyebabkan empat orang tewas. Sekitar 9000 keluarga terdampak banjir. (*)