Pertemuan yang digelar di rumah Adang Kadarusman di Jalan Menteng Dalam, Jakarta itu dihadiri enam orang delegasi. Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan untuk mendirikan Radio Republik Indonesia dengan Dr. Abdulrahman Saleh sebagai pimpinan umum pertama RRI.
Pemerintah menyanggupi simpulan tersebut dan siap membantu RRI, meski mereka tidak sependapat dalam beberapa hal. Lalu, pada pukul 24.00, delegasi dari 8 stasiun radio di Jawa mengadakan rapat di rumah Adang Kadarusman. Para delegasi yang ikut rapat saat itu adalah:
- Soetaryo dari Purwokerto,
- Soemarmad dan Soedomomarto dari Yogyakarta,
- Soehardi dan Harto dari Semarang,
- Maladi dan Soetardi Hardjolukito dari Surakarta, serta
- Darya, Sakti Alamsyah dan Agus Marahsutan dari Bandung, dengan dua daerah lainnya, Surabaya dan Malang tidak ikut serta karena tidak adanya perwakilan.
Hasil akhir dari rapat itu adalah didirikannya RRI dengan Abdulrachman Saleh sebagai pemimpinnya. Hingga kini, tanggal 11 September diperingati sebagai Hari Radio Nasional atau Hari RRI.
Baca Juga:UMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke IndonesiaJokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan Gerindra
Para pendiri RRI awalnya meminta agar pemerintah Jepang menyerahkan stasiun radionya kepada Republik Indonesia, namun permintaan tersebut ditolak.
Meski begitu, RRI tetap berdiri dan menjadi jaringan radio tertua di Indonesia, serta perusahaan media tertua kedua yang masih beroperasi di Tanah Air setelah LKBN Antara.
Pada awal berdirinya RRI, jaringan radio menghadapi banyak tantangan. Pemerintah Jepang telah membongkar stasiun radio mereka, dan pemerintah Indonesia yang baru tidak memiliki stasiun radio yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Para pendiri RRI menyadari pentingnya radio sebagai alat komunikasi dan penyebaran informasi, dan mereka percaya bahwa pemerintahan baru Indonesia membutuhkan stasiun radio untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Para pendiri RRI berhasil membangun jaringan radio, dan RRI menjadi alat penting pemerintah Indonesia untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Saat ini RRI masih menjadi jaringan radio dan televisi nasional di Indonesia dan merupakan jaringan radio tertua di tanah air.
RRI telah memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia, dan terus menjadi alat penting dalam komunikasi dan penyebaran informasi di negara ini.