Eksekusi mati sang paman
Kim Jong Un mengeksekusi mati pamannya, Jang Song Thaek pada 12 Desember 2013. Laporan awal media menyebut Jang Song-thaek dieksekusi oleh regu tembak, tetapi surat kabar Cina Wen Wei Po kemudian menyatakan bahwa mantan pejabat itu dibunuh dengan ditelanjangi dan diumpankan ke 120 anjing yang kelaparan.
Kematian Jang Song-thaek menjadi pembicaraan setelah dilaporkan oleh Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap. Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, media tersebut melaporkan bahwa anggota keluarga Jang Song-thaek juga dibunuh, termasuk cucu dan kerabat dekat lainnya. Sementara istrinya, Kim Kyong-hui, bibi kandung Kim Jong Un, tetap hidup meski dipecat dari jabatan utama pemerintah.
Proses eksekusi keji ini dilaporkan turut disaksikan pemimpin tertinggi Korea Utara itu bersama 300 pejabat senior. Hal itu dilakukan Kim Jong Un untuk menegaskan bahwa eksekusi tersebut menjadi peringatan bagi siapa pun yang berani menantang kepemimpinannya. Adapun Jang Song Thaek dituduh berkhianat karena berusaha menggulingkan pemerintahan.
Baca Juga:UMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke IndonesiaJokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan Gerindra
Eksekusi tiga remaja, dua karena memasok film Korea Selatan, lainnya karena membunuh ibu tiri
Pada Oktober 2022, Kim Jong Un juga menuai sorotan setelah mengeksekusi mati tiga orang remaja Korea Utara secara terbuka di hadapan publik di wilayah Hyesan. Dua orang remaja dihukum mati karena mendistribusikan film Korea Selatan. Seorang remaja lainnya ditembak mati setelah membunuh ibu tirinya.
Menurut pihak berwenang kepada masyarakat yang dipaksa menonton, kejahatan yang dilakukan oleh remaja, adalah tetap merupakan kejahatan. Pemerintah Korea Utara telah memperingatkan publik bahwa mereka akan bersikap keras terhadap kejahatan yang melibatkan pertunjukan asing, terutama yang berasal dari Korea Selatan.
“Mereka yang menonton atau mendistribusikan film dan drama Korea Selatan, dan mereka yang mengganggu ketertiban sosial dengan membunuh orang lain, tidak akan diampuni dan akan dihukum hukuman mati maksimum,” ujar petugas terkait, seperti dituturkan warga setempat yang menyaksikan eksekusi.
Dalam beberapa tahun terakhir, film Korea Selatan dan Barat, serta musik dan acara TV, telah menyebar ke seluruh Korea Utara melalui USB flash drive dan kartu SD yang mudah disembunyikan. Penyelundup membawa film-film tersebut dari China, sebelum didistribusikan dari orang ke orang.