FESTIVAL Payung Indonesia 2024 menjadi daya tarik warga Solo dan sekitarnya. Event tersebut digelar di Taman Balekambang yang menjadi ikon lokasi wisata pasca direvitalisasi Kementerian PUPR.
Ratusan payung yang dipajang di sejumlah titik juga menambah daya tarik bagi Festival Payung Indonesia. Bahkan, tak sedikit warna-warni hiasan payung tersebut yang dijadikan spot foto oleh para pengunjung.
Sungguh menarik, memadukan wastra nusantara dengan payung tradisi yang keberadaaannya telah dikenal sejak abad ke-8 (berdasar relief pada Candi Borobudur). Perpaduan itu akan menghasilkan eksplorasi visual artistik nusantara dengan spirit kreativitas dan inovasi tiada henti.
Baca Juga:UMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke IndonesiaJokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan Gerindra
Direktur Program Festival Payung Indonesia Heru Mataya mengatakan perpaduan payung tradisi dan wastra tersebut menjadi tema Festival Payung Indonesia (FESPIN) 2024, yaitu ‘Catra Wastra. “Menghidupkan Indonesian Living Heritage, suatu warisan tradisi yang hidup – yang siap diwariskan dari generasi ke generasi sebagai basis ekonomi kreatif dan aset wisata masyarakat lokal,” ucap Heru dikutip dari siaran pers, Kamis, 5 September 2024.
FESPIN XI 2024 diselenggarakan pada 6,7,8 September 2024, di Taman Balekambang, suatu taman dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII pada 1921. Pada FESPIN XI 2024 ini, ada 87 pentas seni pertunjukan (tari, musik, dan fashion show) dari 34 kota/kabupaten: Bengkulu, Lampung Tengah, Toraja, Kabupaten Belitung, Banyuasin (Sumsel), dan lain-lain.
Selain seni pertunjukan, ada pula Pasar Kuliner Hijau adalah sajian kuliner menu makanan dan minuman organik serta makanan, minuman, dan jajanan tradisional nusantara. Juga ada Pasar Festival, pameran beragam produk craft dan fashion, yang merupakan ragam ekspresi karya dari para kreator, UMKM, dan artisan. Tak ketinggalan pula, menghadirkan Pameran Sepayung Wastra,
Pameran Catra Wastra (karya paduan payung tradisi dan wastra), Pameran Payung Tradisi, Pameran Payung Kreasi dan Pameran Fotografi Esai Payung Juwiring. Sebagai wujud hubungan sister festival antara Festival Payung Indonesia dengan Bo Sang Umbrella Festival (Thailand) sejak 2018, Sankamphaeng Culture Center akan berpartisipasi dalam Thai Cultural Show (Tari, Fashion Show, dan Lukis Payung).
FESPIN juga terus bertumbuh untuk menjadi ruang pustaka yang hidup, dengan menempatkan aktivitas literasi sebagai juga bagian penting dari festival, dan tahun ini FESPIN bekerjasama dengan komunitas Nulis Aja Dulu menerbitkan buku berjudul CATRA CITRA, buku yang berisi tulisan dan foto-foto ragam payung nusantara serta beberapa pembuat payung tradisi. Sebelumnya, telah menerbitkan buku Payung Tradisi Nusantara (FESPIN 2022) dan Kumpulan Cerpen dan Puisi (FESPIN 2023).