Dalam acara ini, dia berharap kedua belah pihak bisa duduk bersama. Karena, menurut dia, metode seperti ini juga termasuk salah satu metode da’wah yang dianjurkan pula dalam Alquran.
“Dan kami telah menempuh cara ini. Kami mengadakan forum diskusi dengan cara-cara yang baik, dengan cara-cara yang elegan dan telah kami sampaikan tata caranya secara umum bahkan kami share di Medsos,” jelas Husein Al-Habsyi.
Bahkan, tambah dia, sebelum acara juga telah disampaikan bahwa acara ini merupakan diskusi ilmiah. Sehingga, sebelum dipersilahkan moderator tidak boleh memotong penjelasan orang lain.
Baca Juga:UMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke IndonesiaJokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan Gerindra
“Nggak boleh ada saling potong ucapan, kemudian ada hal-hal yang lain yang menyeleweng dari ranah-ranah ilmiah, nggak ada sama sekali. Memang betul-betul niat kami adalah mendudukkan pihak-pihak, jadi sekalian sekarang dipertemukan. Kadang-kadang kalau ketemu itu cuma di dunia maya, itu beda,” kata Husein Al-Habsyi.
Seandainya tim dari Kiai Imaduddin hadir ke diskusi tersebut, kata dia, pihaknya pun akan memperlakukannya dengan akhlak yang sama seperti tim tergugat.
“Seandainya tim penggugat itu mau hadir ke sini, maka dia betul-betul akan menyaksikan bahwa kami akan memperlakukan dengan akhlak yang sama kepada tim penggugat maupun kepada tim peneliti,” jelas dia.
“Artinya, ini betul-betul forum dan ranah ilmiah gak ada tendensi macem-macem atau akan dikerjain dan lain sebagainya,” ucap Husein Al-Habsyi. (*)