Hal ini memberikan pengalaman unik bagi pengunjung, terutama bagi mereka yang ingin mengenang masa lalu atau memperkenalkan budaya tradisional kepada generasi muda.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang bagi para pelaku seni dan pengrajin lokal untuk memamerkan karya-karya mereka, seperti batik, kerajinan tangan, dan produk-produk lokal lainnya.
“Pesta rakyat ini bukan hanya sekadar tempat untuk berbelanja dan menikmati kuliner, tetapi juga sebagai wadah edukasi dan pelestarian budaya. Melalui berbagai kegiatan dan workshop yang diadakan, pengunjung dapat belajar tentang proses pembuatan kerajinan tradisional, cara memasak makanan khas, serta memahami nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi,” Hellen Phornica selaku Kepala UPT Balai Layanan Usaha Terpadu KUMKM DIY atau Kepala Teras Malioboro 1.
Baca Juga:Jokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan GerindraRapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada Prasangka
“Dengan demikian, Pesta Rakyat tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pelestarian budaya dan mempererat hubungan sosial antartenant ataupun pengunjung lain,” imbuhnya.
Rangkaian kegiatan Pesta Rakyat awal bulan September 2024 ini di halaman Teras Malioboro 1 dipenuhi stand-stand yang menjual berbagai jenis makanan serta minuman tradisional. Tersedia juga pameran seperti koleksi batu mulia dan barang antic serta beberapa produk premium yang dijual dari Tenant Teras Malioboro.
Selain itu, kegiatan ini dimeriahkan dengan penampilan Youtuber Music Jawa Siho Octave, Band humor Tumo Kathok, Group band Koplo Pendatang Baru Gublic Music. Dalam kegiatan ini juga menghadirkan workshop kerajinan dan bakpia bagi pengunjung yang datang agar dapat pengalaman baru di Teras Malioboro 1.
Srie Nurkyatsiwi selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY ditempat terpisah menyatakan, kegiatan Pesta Rakyat Teras Malioboro ini dapat memberikan nilai positif bagi tenant dimana para tenant dapat menangkap hadirnya jumlah kunjungan di Teras Malioboro saat event ini dilaksanakan,” terangnya.
“Pelestari budaya tak benda dalam wujud jajanan lawas dan beberapa barang antik bernilai seni dan sejarah menjadi satu ikon yang menyatakan Teras Malioboro kedepan akan menjadi pusat akulturasi budaya di kawasan Malioboro, dan menjadi nilai lebih untuk wajib dikunjungi wisatawan,” imbuhnya. (*)