PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto dan pasangannya Gibran Rakabuming Raka telah memiliki beberapa program prioritas yang akan dieksekusi pada tahun pertama pelaksanaan anggaran pemerintahannya pada 2025 mendatang.
Mulai dari membangun SMA unggulan, makan bergizi gratis, hingga membangun 10 kota besar di berbagai wilayah akan dijalankan tahun depan.
Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Scenaider Clasein Hasudungan Siahaan mengatakan, khusus untuk pembangunan sekolah unggulan, akan dibangun di empat wilayah. Anggaran yang disiapkan secara total mencapai Rp 2 triliun dan diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca Juga:Jokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan GerindraRapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada Prasangka
“Jadi sekolahnya itu unggulan, bukan sekolah biasa-biasa itu. Ini memang SMA tingkatnya karena kan penting untuk menuju pendidikan tinggi sebetulnya,” kata Scenaider saat ditemui di kawasan Gedung DPD RI, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Sekolah tingkat SMA unggulan itu akan dibangun di empat tempat, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, dan Maluku Utara. Tidak hanya mendirikan sekolah, Prabowo juga berencana merenovasi 90.000 ruang kelas se-Indonesia.
Dia pun menjelaskan mengapa sekolah unggulan yang dipilih adalah jenjang SMA karena ini adalah jenjang yang penting sebelum siswa menuju pendidikan tinggi. Ini juga merupakan strategi mengejar Indonesia Emas 2045 dari sisi penyiapan sumber daya manusia unggul.
“Jadi kita mau bikin bukan hanya fasilitas saja tapi pool of talent people yang harus cepat jangan sampai ketinggalan, makanya orang-orang yang berbakat akan masuk sekolah unggulan, bidang studinya akan ada prioritas untuk dikejar sekolahnya,” katanya.
Tak hanya itu, sekolah unggulan ini menyiapkan beasiswa bagi murid-muridnya. Bahkan, sekolah unggulan ini akan memperbolehkan akselerasi dari murid yang memiliki talenta.
“Kan di SD ada sekolah percepatan, itu sama jadi hal-hal yang bisa dimungkinkan dengan bentuk sekolah-sekolah. Dengan begitu, bisa membantu kekurangan atau shortage kita di human resources,” tegasnya.
Khusus untuk program makan bergizi gratis atau MBG, Scenaider menjelaskan, anggaran yang telah disiapkan untuk 2025 sebesar Rp 71 triliun tidak akan memanfaatkan utang ataupun pembiayaan dari lembaga asing di luar negeri. Sebab, pembiayaan program yang memanfaatkan utang biasanya dilakukan untuk yang mampu menghasilkan penerimaan langsung di APBN.