SEORANG anggota polisi ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabar yang beredar, korban meninggal diduga akibat luka tembak.
Korban diketahui Ipda BS, merupakan Kanit Samapta Polsek Girimulyo, Kulon Progo. BS ditemukan meninggal dunia di rumahnya yang beralamat di Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo sore tadi. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh sang istri berinisial, TW.
“Kejadian persisnya saya kurang tahu, cuma tadi istrinya datang ke rumah saya jam 17.30 WIB. Dia sambil nangis terus bilang kalau suaminya udah gak ada (meninggal dunia),” ungkap ketua RT 104, Dusun Gendu, Suwandi saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (3/9/2024).
Baca Juga:Jokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan GerindraRapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada Prasangka
“Terus saya tanya, Pak Bambang kenapa? Nah dia (istri BS) bilang meninggal istilahnya pakai alatnya sendiri,” imbuhnya.
Ketika ditanya maksud dari alat tersebut adalah senjata api, Suwandi tidak menampiknya.
“Iya maksudnya itu,” ujarnya.
Suwandi mengatakan ada luka semacam hasil tembakan senjata api pada bagian kepala BS.
“Saya nggak lihat langsung, karena setelah dikabarin itu saya ke tempat saudaranya Pak Bambang untuk ngasih tahu peristiwa ini, cuma katanya di sekitar sini (sambil menunjuk kepala),” terangnya.
Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, membenarkan BS telah meninggal dunia. Terkait penyebab kematian dan kabar soal adanya luka tembak, Novi belum bisa memberi keterangan karena masih dalam proses pendalaman.
“Kami infokan, memang benar kejadian meninggalnya anggota tersebut, dan mohon waktu rekan-rekan unit saat ini tim Inafis masih melaksanakan olah TKP,” ujarnya lewat pesan singkat.
Novi mengatakan jasad BS akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi. Hasil autopsi inilah yang bakal menjawab penyebab pasti kematian BS.
“Info sementara sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk autopsi,” jelasnya. (*)