MEDIA sosial digegerkan dengan kasus penangkapan Pavel Durov, pendiri Telegram yang ditahan oleh otoritas Prancis di Bandara Paris pada hari Minggu lalu.
Penahanan ini menjadi sorotan internasional, mengingat langkah tegas yang diambil terhadap seorang eksekutif platform media sosial adalah kejadian yang sangat jarang terjadi.
Melansir dari Guardian, Pavel Durov yang juga memegang kewarganegaraan Prancis, Emirat, Saint Kitts dan Nevis, serta Rusia, ditangkap saat baru saja turun dari jet pribadinya setelah kembali dari Baku, Azerbaijan.
Baca Juga:Rapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada PrasangkaPusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus Mpox
Penahanan ini merupakan bagian dari penyelidikan atas dugaan keterlibatan dalam berbagai kejahatan, termasuk penipuan, perdagangan narkoba, kejahatan terorganisir, promosi terorisme, dan perundungan siber.
Pernyataan Telegram
Dalam pernyataan resminya, Telegram menegaskan bahwa pihaknya akan mematuhi hukum yang berlaku.
“Telegram mematuhi semua hukum Uni Eropa, termasuk Undang-Undang Layanan Digital. Moderasi kami sesuai dengan standar industri dan terus kami tingkatkan.”
Pihak Telegram juga menyatakan bahwa Pavel Durov tidak memiliki apa pun yang disembunyikan dan sering bepergian di Eropa.
Mereka mengecam tuduhan bahwa platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut sebagai hal yang “absurd.”
Sementara itu, Jaksa Paris, Laure Beccuau menyatakan bahwa penahanan Durov merupakan bagian dari investigasi yang berfokus pada kejahatan siber.
“Investigasi ini terkait dengan transaksi ilegal, penyalahgunaan anak, penipuan, dan penolakan untuk memberikan informasi kepada otoritas,” ujar Beccuau dalam konferensi pers.
Perbedaan Telegram dan Platform Media Sosial Lainnya
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Penahanan Pavel Durov memperjelas perbedaan mendasar antara Telegram dan platform media sosial lainnya.
Telegram dikenal dengan kebijakan moderasi yang rendah dan tidak sepenuhnya mengenkripsi pesan secara end-to-end seperti WhatsApp dan Signal.
Meskipun Telegram menawarkan fitur enkripsi end-to-end melalui “secret chats” yang jarang digunakan, sebagian besar pesan di luar “secret chats” ini dapat diakses oleh pihak Telegram.
Matthew Green, seorang ahli kriptografi berkomentar, Telegram ini merupakan platform yang sangat rentan dibanding lainnya.