Hari ini, Selasa (27/8/2024), tepat delapan tahun kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky di Cirebon, Jawa Barat, berlalu. Namun, selama itu pula, kasus ini belum sepenuhnya terungkap. Tidak hanya korban, para terpidana yang mengaku salah tangkap juga masih mencari keadilan.
Pada mulanya, polisi menetapkan kematian dari dua remaja asal Cirebon tersebut sebagai akibat dari kecelakaan tunggal. Namun, pada 31 Agustus 2016, ayah dari Eky yaitu Iptu Rudiana melaporkan kasus ini ke Polres Cirebon Kota jika kematian anaknya diduga karena dibunuh.
Kini, kasus kematian dari Vina dan Eky kembali mencuat setelah ceritanya difilmkan dengan judul Vina: Sebelum 7 Hari. Setelah film ini rilis, berbagai dugaan dan pendapat bermunculan tentang pelaku dan kronologi pembunuhan dari Vina dan Eky. Terlebih, saat ini kasus kematian Vina dan Eky telah memasuki babak baru. Setelah sebelumnya ada momen salah tangkap dan dugaan keterangan palsu sempat mewarnai kasus kematian Vina Cirebon.
Baca Juga:Rapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada PrasangkaPusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus Mpox
Semula, polisi yang menemukan jasad Vina dan Eky menganggap bahwa kematian keduanya disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Namun, setelah diusut akhirnya terungkap bahwa Vina dan Eky adalah korban pembunuhan. Polisi menemukan luka mencurigakan pada tubuh korban. Selain itu, polisi juga mendapat laporan dari teman korban terkait peristiwa yang dialami Vina dan Eky sebelum keduanya ditemukan meninggal dunia.
Pelaku dari pembunuhan Vina dan Eky berjumlah delapan orang. Ialah Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana dan ST. Agar aksi pembunuhan tidak tercium polisi, pelaku membuat seakan-akan kedua korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Kemudian jasad korban dibaringkan di atas aspal.
Berdasarkan laporan dari Kombes Pol Yusri yang saat itu menjabat sebagai Kabid Humas Polda Jabar, kejadian bermula ketika Vina dan Eky yang berboncengan menggunakan sepeda motor di kawasan Kalitanjung, Cirebon bersama temannya. Ketika melewati SMP N 11 Kalitanjung, rombongan korban dilempari batu oleh geng motor. Setelah melakukan pelemparan, kelompok pelaku kemudian mengejar korban dan rombongannya. Para pelaku bersenjata bambu dan menghantam korban hingga terjatuh.