Lebih lanjut, Valentino mengingatkan waspadai potensi konflik antara lain keberadaan tempat ibadah dengan mengaktifkan gerakan merah marun, desa sadar kerukunan, dan kampung moderasi. Warga diminta memiliki mindset dan culture dalam kerangka sebagai personal manusia bukan atas nama lembaga sektoral.
“Agreement, indisagreement, sepakat punya kaidah masing-masing jika ada perbedaan masing-masing untuk dikelola menuju persatuan. Kegiatan Rembug Jagong berjalan dengan sukses, namun kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan saling menghormati antar kelompok masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga kerukunan menjelang Pilkada 2024 dan mempromosikan tentang WARUNG NKRI DIGITAL untuk mencegah ancaman disintegrasi serta menumbuhkan dan melestarikan semangat kebangsaan,” tutupnya. (*)