KETUA Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto membantah hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) retak pascapembatalan pengesahan revisi UU Pilkada. HUT 79 RI
Menurutnya, isu keretakan tersebut merupakan upaya adu domba pihak-pihak yang tak suka dirinya dan Jokowi.
“Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak, retak, di mana retaknya? selalu mau adu domba, selalu adu domba,” kata Prabowo dalam pidato politiknya di acara penutupan Kongres VI PAN di Kempinski, Jakarta, Sabtu malam (24/8).
Baca Juga:Rapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada PrasangkaPusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus Mpox
Menteri Pertahanan RI itu lantas mengajak semua pihak untuk segera bersatu membangun bangsa. Bahkan, dia juga mengajak berbagai kekuatan politik untuk move on dari kontestasi Pilpres 2024 lalu.
“Kita itu yang bagian ini ya sudah selesai ya, sekarang bagian yang menggembirakan, kalau yang gitu agak jengkel tapi biar ajalah, biar ajalah. Kalau ada yang enggak mau move on, ya biarlah, enggak apa-apa, kita enggak mau terpancing,” tutur Prabowo.
Lebih jauh, Prabowo juga menyinggung soal pihak-pihak yang menggunakan operasi intelijen untuk mengadu domba. Menurutnya, hal tersebut tidak baik karena pada akhirnya merugikan diri sendiri dan masyarakat.
“Kita juga bukan anak kecil, jangan pakai alat-alat yang dulu-dulu, cara-cara yang dulu-dulu, adu domba ngintel-ngintelin orang, ngintel untuk rakyat untuk bangsa, jangan ngintelin lawan politik, enggak enak itu. Sudah-sudah setop, jangan terlalu maju lagi,” pungkasnya.