PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto menyinggung mengenai dirinya yang disebut sebagai pelaku pelanggar HAM berat. Hal itu diungkapkannya dalam sambutan di acara Kongres PAN di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/8/2024) malam.
Prabowo mengaku, dirinya tidak pernah dendam dengan mereka yang menyebut dirinya pelanggar HAM berat. “Saya dituduh mau lakukan makar, kudeta, pelanggar HAM, itu ndak apa-apa bagi saya, tidak apa-apa,” ucap Prabowo, Sabtu (24/8/2024).
Prabowo klaim, dirinya rela dihina dan diejek, bahkan difitnah. Sebab, ia telah berkomitmen menyerahkan sepenuhnya jiwa dan raga untuk bangsa Indonesia.
Baca Juga:Rapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada PrasangkaPusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus Mpox
“Dan kalau saudara, ingat dan melihat sepak terjang saya, saya jarang sekali membalas hujatan, hinaan, ejekan kepada diri saya, fitnahan,” ungkap Prabowo.
Ditegaskan Prabowo, saat ini memang banyak orang-orang yang selalu berbeda antara hati, perkataan, dan perbuatan. Bahkan, guru ngaji, orang tua, ustaz banyak yang ditipu.
Dia juga berpandangan bahwa saat ini tidak sedikit yang berbuat licik dan munafik. Padahal, bangsa Indonesia butuh orang-orang baik untuk bisa mewujudkan cita-cita.
“Bangsa kita butuh orang-orang yang niat baik, orang-orang yang berkeinginan baik,” ujar Prabowo.
Diketahui, dugaan pelanggaran HAM berat yang menyasar nama Prabowo berkaitan dengan aksi penculikan aktivis 1998. Kala itu, Prabowo masih menjabat Pangkostrad.
Prabowo kemudian dicopot dari jabatannya tersebut. Kasus itu pun hingga saat ini tidak kunjung dituntaskan meski pemerintah menjanjikan pengusutan hingga selesai.