Diyakini jika kolaborasi Pencapresan Paslon Prabowo-Gibran 2024 adalah tautan dan juga kerja sama politik dua dinasty politik, membangun kekuasaan bersama. Dengan demikian, bisa disebutkan bahwa Jokowilah yang sebenarnya riil membangunkan dan memberikan jalan lebar bagi kebangkitan Dinasti Soeharto dan Prabowo.
Salahkan Rejim Reformasi
Prabowo tidak habis fikir jika rejim Soeharto akhirnya tumbang oleh people power tahun 1998. Mimpi buruk bagi dinasty Soeharto sehingga betul -betul menjadi kejadian paling traumatis.
Soeharto lengser, ditumbangkan begitu cepat dan masih. Inilah yang menjadikan faktor historis mengapa Prabowo awal menuju kursi orang nomor 1 Indonesia begitu semangat mengembalikan nama baik Soeharto dan melakukan politik balas dendam dengan pihak atau elite politk yang dituduh bersekongkol dan ditunggangi pihak asing.
Baca Juga:Rapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada PrasangkaPusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus Mpox
“Bangsa kita ratusan tahun diadu domba, diadu domba ratusan tahun. Semua masalah itu adalah dihasut, terus dihasut,” kata dia saat berpidato dalam Kongres VI PAN di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2024)”.
Dalam pidatonay, Prabowo mengingatkan kembali jika Indonesia pernah mengalami hal serupa pada 1998, ketika bangsa ini di ambang tinggal landas. Namun, bangsa Indonesia dihasut oleh kekuatan asing agar tak menjadi negara maju.
“Waktu 98, kita sudah diambang tinggal landas, tapi kita dikerjain oleh kekuatan-kekuatan asing,” ujar Prabowo. Menurut dia, saat ini masih ada sejumlah elite politik di Indonesia yang tak tahu kejadian pada 1998.
Paradoks Pemikiran
Kutipan pidato di atas adalah puncak kemarahan Prabowo kepada publik dan juga mungkin elite PAN akan kejadian tragis tragedi 1998. Prabowo lupa jika elite PAN adalah pendobrak dan pendorong Reformasi hingga membuat gelombang people power.
Diketahui Amien Rais salah satu tokoh Reformasi hingga mengantarkan kondisi politik dan sistem pemerintahan saat ini. Mungkin Prabowo lupa jika dalam keikutsertaan kontestasi Pilpres yang diikutinya 4 kali adalah buah dari produk reformasi politik dan juga pemerintahan. Apa yang terjadi saat ini Prabowo terpilih menjadi Presiden RI 2024-2029 buntut akhir perjuangan Reformasi.
Waspada Rejim Otoriter Bangun
Bagi Prabowo konflik dan perpecahan tidak dibutuhkan. Hal ini wajar karena Prabowo masih linier berfikir otoriter dalam mengendalikan organisasi. Ciri khas kepemimpinan gaya militer. Dinamika, kompetisi dan juga konflik politik dianggap musuh kestabilan dan keamanan hingga berani menyatakan musuh bersama adalah pemberontakan kolektif atau serangan taktis para entilektual.