Warganet bersatu dalam sebuah gerakan protes massal yang ditujukan kepada University of Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), menuntut pencabutan beasiswa S2 milik Erina Gudono. Erina, istri Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi saat ini berada di AS untuk mengikuti orientasi mahasiswa baru di universitas tersebut. Ia terdaftar sebagai penerima beasiswa parsial untuk program Master of Science di Fakultas Social Policy and Practice (SP2).
Namun, keberadaan Erina dan Kaesang di luar negeri di tengah situasi politik Indonesia yang sedang memanas memicu gelombang kritik dari warganet. Di media sosial, Erina bahkan mengunggah berbagai kesenangan yang berbanding terbalik dengan kondisi Tanah Air saat ini. Mulai dari naik pesawat jet pribadi, belanja kereta bayi senilai sepeda motor, sampai mengunggah roti seharga Rp 400 ribu.
Banyak yang menganggap bahwa menantu Jokowi itu tidak peka dengan kondisi politik dan masyarakat Indonesia yang tengah bergejolak. Seorang warganet akun X kemudian menggagas gerakan protes untuk mengirim surel ke kampus Erina. “Gue lagi nge-emailin para lecturer upenn majornya si erina buat masalah ini wkwkw ada yang mau join?” tulis @f4l***.
Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes
Cuitan tersebut berhasil menarik perhatian lebih dari 50 ribu pengguna yang memberikan tanda suka, serta dilihat oleh lebih dari 2,5 juta orang dan dibagikan ulang 14 ribu kali. Akun tersebut juga menyertakan salinan surat berbahasa Inggris yang ditujukan kepada pihak universitas. Isi surat tersebut mengungkapkan kekhawatiran mengenai penerimaan Erina di program studi bergengsi, namun latar belakang politiknya yang kontroversial.
“Kami harap email ini sampai kepada Anda dengan baik. Kami menulis untuk menyampaikan keprihatinan mendalam kami mengenai salah satu calon mahasiswa Anda, Erina Gudono, yang telah diterima di program Magister Sains di School of Social Policy of Practice (SP2) di University of Pennsylvania dengan beasiswa parsial,” demikian paragraf pertama dalam surat tersebut.
Surat tersebut kemudian melanjutkan dengan menyebutkan bahwa Erina Gudono adalah bagian dari keluarga yang memiliki hubungan erat dengan rezim yang mereka anggap telah menyengsarakan banyak rakyat Indonesia, terutama dari kalangan menengah ke bawah. Mengingat situasi politik Indonesia yang saat ini berada di ambang revolusi besar, kehadiran Erina di program studi tersebut dipandang tidak pantas dan tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh institusi pendidikan seperti University of Pennsylvania.