Kursi anggota Dewan juga terlihat masih kosong. Hingga pukul 09.43 WIB, rapat masih belum dibuka kembali.
Paripurna Batal Digelar karena Tak Kuorum
Setelah 30 menit, Dasco kembali mengumumkan bahwa rapat paripurna batal digelar karena kuorum anggota DPR tak kunjung tercapai. Tampak peserta rapat belum memenuhi kursi yang ada di paripurna.
“89 hadir, izin 87 orang. Oleh karena itu, kita akan menjadwalkan kembali rapat Bamus untuk rapat paripurna karena kuorum tidak terpenuhi,” ujar Dasco diiringi dengan ketukan palu.
Aksi Demo Komika hingga Mahasiswa
Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes
Revisi UU Pilkada ini ternyata menuai kritik keras dari masyarakat. Para komika, buruh, hingga mahasiswa berbondong-bondong demo ke DPR untuk menolak revisi UU Pilkada disahkan.
Komika dari komunitas StandupIndo seperti Ari Kriting, Bindang Emon, hingga Mamat Al Katiri turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR. Ari Kriting menyampaikan aksi para komika di DPR adalah bentuk keprihatinannya terhadap kondisi bangsa saat ini.
“Kita hadir di sini untuk menuntut aksi solidaritas, karena kita sudah capek. Sudah capek. Kita melihat dengan gamblang, bagaimana wakil rakyat kita tidak mewakili suara rakyat,” ujar Ari.
Bintang Emon meminta DPR memberikan ruang pilkada sebagai kompetisi yang baik. Dia juga menyinggung soal batas usia minimal dalam pencalonan sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Komika Mamat Al Katiri juga ikut demo. Dia meminta seluruh masyarakat kompak bersatu dalam aksi menyampaikan pendapat kali ini. Ia berharap rakyat tidak terpecah belah.
“Saya cuma minta, kita jangan lagi mau dipecah belah oleh mereka. Kita tinggalkan segala ego dalam diri kita, kita bersatu, karena mereka takut kalau kita bersatu,” ucapnya.
Selain komika, aktor Reza Rahadian juga ikut berorasi di Gedung DPR. Dalam orasinya, Reza mengaku tidak bisa lagi diam untuk menyuarakan keresahan terkait pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Reza mengaku miris melihat situasi saat ini. Karena itu dia turun langsung ke DPR untuk demonstrasi.
“Saya hadir sebagai rakyat biasa bersama teman-teman semua, suara orang orang gelisah yang melihat demokrasi saat ini, ini bukan negara milik keluarga tertentu. Kalau ada nomor dalam UU, kemudian hanya ada keluarga tertentu. Miris melihat ini semua,” imbuhnya.