SERGEI Tolchenov resmi menjalankan tugasnya sebagai Duta Besar Rusia untuk Indonesia, usai menyerahkan Surat-surat Kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo, 8 Agustus 2024. Menariknya, Tolchenov sebelumnya pernah bertugas di Indonesia sebagai Minister-Counsellor pada 2008-2013.
“Jadi, saya pikir sangat baik untuk kembali, sungguh, sekarang perasaan saya campur aduk karena saya mengunjungi beberapa daerah di Jakarta. Saya tahu di beberapa tempat tidak ada yang berubah,” kata Tolchenov dalam pengarahan pers perdananya sebagai Duta Besar Rusia, Selasa (20/8/2024) di Jakarta.
Ia mengaku terkesan dengan percepatan pembangunan di Indonesia saat ini. Serta, menyebut sangat bersemangat untuk melihat perkembangan yang lebih pesat di berbagai sektor.
Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes
“Tapi di beberapa bagian kotanya, saya melihat gedung baru, sistem transportasi baru, seperti MRT, LRT, saya melihat negara berkembang cukup pesat. Saya berharap selama menjabat sebagai Dubes di Jakarta, akan menyaksikan perkembangan perekonomian Indonesia yang sangat cepat dan baik,” ujarnya.
“Tapi, yang paling penting bagi saya adalah saya mengetahui bahwa masyarakat Indonesia tidak berubah, mereka masih sangat ramah. Orang-orang yang sangat terbuka dan saya sungguh senang berada di sini dan juga suatu kehormatan yang sangat besar.”
Sebagai Dubes Rusia yang baru, ia memastikan akan memprioritaskan penguatan kerja sama di berbagai bidang. Serta, menjadikan penguatan hubungan antar masyarakat sebagai salah satu fokus utama.
“Ini adalah tugas saya di tahun-tahun mendatang untuk meningkatkan hubungan kerja sama di bidang, politik, ekonomi, budaya, pendidikan, B2B, serta antar masyarakat. Kami siap memfasilitasi dan melakukan yang terbaik untuk mempromosikan proyek, program, pertukaran di berbagai bidang yang sangat berbeda,” ucap pria kelahiran 1965 ini.
“Itu sebabnya saat ini saya mencoba menghubungi sebanyak mungkin lembaga Kementerian di Indonesia. Yaitu, untuk mengetahui apa pandangan dan prospek dari sudut pandang rekan-rekan saya di Indonesia.”
Penguatan kerja sama juga didasari hubungan bilateral yang akan memasuki usia 75 tahun pada 2025 mendatang. Serta, keberadaan Indonesia yang dinilai sebagai motor penggerak di kawasan Asia Tenggara.