“Tapi sebagai orang timur saya mempunyai prinsip begitu layar berkembang pantang surut untuk kembali. Dan kemudian waktu itu Dave sahabat saya adalah orang hebat terpilih jadi Ketum dalam kompetisi yang sehat. Sejak itu saya menganggap dia kalo dia sahabat saya yan hebat dan patut kita contoh,” ujarnya.
Sejak saat itu lah, Bahlil bertekad meraih mimpinya untuk bisa memimpin partai beringin tersebut. Saat ini, keinginannya pun terwujud, Bahlil ditetapkan jadi Ketua Umum Golkar di Munas XI.
“Pelajaran itu mengingatkan saya 14 tahun lalu sebagai kader Golkar yang mempunyai doktrin perjuangan, saya tahu betul dan saya mulai meneguhkan keyakinan saya, saya kalah di AMPI tapi suatu saat saya akan kembali ke Slipi untuk memimpin Partai Golkar,” ujarnya. (*)