KAPAL pesiar Bayesian tenggelam saat membawa bos teknologi Mike Lynch dan puluhan orang lainnya karena cuaca buruk. Menurut ahli, pemanasan global turut berperan memperparah kondisi cuaca di Italia.
Satu orang meninggal dunia dan enam orang dinyatakan hilang, termasuk Lynch, setelah Bayesian dihantam cuaca buruk pada Senin (19/8) pukul 5.00 waktu setempat. Saat bencana itu terjadi, kapal pesiar Bayesian sedang berlabuh di perairan Sisilia, Italia.
Luca Mercalli, ahli iklim asal Italia mengatakan ada dua fenomena alam yang mungkin terjadi saat Bayesian tenggelam, yaitu water spout yang merupakan tornado di atas air, atau downburst yang merupakan angin kencang dari atas yang menyebar ke segala arah setelah mencapai permukaan tanah.
Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes
“Kami tidak tahu yang mana karena semuanya terjadi dalam kegelapan menjelang subuh, jadi kami tidak memiliki foto,” kata Mercalli, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/8/2024).
Di Italia, water spout bisa menciptakan angin dengan kecepatan hingga 200 km/jam, sedangkan downburst bisa menyebabkan hembusan angin dahsyat hingga 150 km/jam.
Statistik menunjukkan fenomena downburst makin sering terjadi di Italia. Mercalli mengatakan frekuensi downburst yang makin sering ini mungkin berhubungan dengan pemanasan global.
Italia dilanda badai dan hujan lebat dalam beberapa hari terakhir setelah melewati suhu panas ekstrem selama berminggu-minggu. Suhu panas ini mengakibatkan suhu di Laut Mediterania naik dan meningkatkan risiko kondisi cuaca ekstrem.
“Suhu permukaan laut di sekitar Sisilia sekitar 30 derajat Celsius, hampir tiga derajat lebih tinggi dari normal. Ini menciptakan sumber energi yang sangat besar yang berkontribusi terhadap badai-badai ini,” kata Mercalli.
“Kami tidak dapat mengatakan bahwa ini semua disebabkan oleh pemanasan global, tapi kami dapat mengatakan bahwa ini (pemanasan global) memiliki efek yang semakin besar,” sambungnya.
Badai besar serupa pernah memakan empat korban jiwa, ketika perahu wisata mereka tenggelam di Danau Maggiore di utara Italia pada Mei akhir tahun lalu.
Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban
Kondisi geologi Italia yang beragam membuat negara Eropa Selatan ini rawan mengalami banjir dan longsor. Sementara posisinya yang dikeliling laut yang terus menghangat membuat Italia rentang terhadap badai besar. (*)