PEMERINTAH Skotlandia pada Senin menyatakan menghentikan semua pertemuan dengan duta besar Israel hingga “kemajuan nyata” menuju perdamaian di Jalur Gaza dan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan di wilayah kantung itu terwujud.
Dalam pernyataannya, Menteri Luar Negeri Angus Robertson mengatakan pemerintah tidak akan menerima undangan apapun untuk melakukan pertemuan lebih lanjut dengan Israel hingga adanya perkembangan nyata atas konflik Gaza, usai bertemu dengan Wakil Duta Besar Israel untuk Inggris Daniela Grudsky dua pekan lalu, yang memicu kritikan dari Partai Nasional Skotlandia (SNP).
Menteri Luar Negeri itu mengatakan, mengingat Grudsky telah meminta pertemuan tersebut, ini menjadi “kesempatan untuk mengungkapkan posisi Pemerintah Skotlandia yang jelas dan teguh” mengenai perlunya gencatan senjata segera di Gaza.”Dan saya melakukan hal itu, ” tambahnya.
Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes
“Tidak ada yang berniat menjadikan pertemuan ini pembenaran atas tindakan Israel di Gaza,” tegasnya, menyatakan bahwa Pemerintah Skotlandia konsisten dalam “mengutuk dengan tegas kekejaman” di wilayah kantong Palestina.
“ini akan menjadi ketetapan kami hingga perdamaian terjadi, akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan terwujud dan Israel bekerja sama sepenuhnya dalam memenuhi tanggung jawabnya menjalani penyelidikan terkait genosida dan kejahatan perang,” ujar Robertson.
Mengingat banyak pihak yang melihat pertemuan tersebut sebagai tanda normalisasi antara pemerintah Israel dan Skotlandia, Robertson menekankan bahwa jelas akan lebih baik jika agenda pertemuan tersebut dibatasi hanya pada perlunya gencatan senjata segera di Gaza. .
“Pemerintah Skotlandia tidak akan pernah menahan diri dalam menyatakan dukungannya terhadap gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera, diakhirinya pengiriman senjata Inggris ke Israel, dan pengakuan negara Palestina yang berdaulat dalam solusi dua negara.”
Robertson menegaskan hal tersebut akan tetap menjadi posisi Pemerintah Skotlandia, supaya menyadarkan Israel akan posisi negara itu.
Mantan Perdana Menteri Skotlandia Humza Yousaf menyambut baik pernyataan tersebut, dan mengatakan bahwa Robertson “dengan jelas mendengarkan dan merenungkan kemarahan dan kekecewaannya” sehubungan dengan pertemuannya dengan wakil duta besar Israel.
“Yang terpenting, dia telah menegaskan bahwa tidak mungkin ada hubungan normal dengan Pemerintah Israel,” kata Yousaf di X. (*)