BIRO Investigasi Pusat atau CBI India telah menangkap Sanjay Roy, pelaku yang diduga sebagai pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang dokter perempuan di Kalkota, India. Kasus ini telah memicu protes nasional, hingga menyebabkan layanan kesehatan lumpuh.
Pelaku akan menjalani analisa psikologi dan perilaku. Sebuah tim analis dari Laboratorium Ilmu Forensik Pusat di Delhi telah tiba di Kolkata untuk melakukan tes yang diperlukan.
CBI telah memeriksa Dr. Sandip Ghosh, mantan kepala Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit RG Kar, tempat terjadinya insiden dugaan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap dokter magang tersebut. Badan itu membawa Ghosh untuk diinterogasi pada hari Jumat dan menjalani pemeriksaan lanjutan hingga pukul 1.40 dini hari pada hari Sabtu.
Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes
Dokter magang pascasarjana berusia 31 tahun, diduga diperkosa dan dibunuh di dalam aula seminar rumah sakit milik pemerintah. Mayatnya ditemukan pada 9 Agustus. Pelakunya diduga Sanjay Roy, seorang relawan sipil, yang telah ditangkap terkait dengan kasus ini.
Orangtua korban telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Calcutta, meminta penyelidikan yang diawasi pengadilan dalam kasus tersebut. Beberapa gugatan hukum kepentingan publik lainnya juga diajukan, menuntut penyelidikan CBI atas insiden tersebut.
Laporan otopsi awal menunjukkan bahwa korban mengalami pelecehan seksual dan dibunuh. Korban mengalami pendarahan dari mata, mulut, dan bagian pribadinya. Ada juga luka di kaki kirinya, leher, tangan kanan, jari manis, dan bibirnya.
Kepolisian Kolkata menangkap Sanjay Roy, yang bergabung dengan kepolisian sebagai relawan sipil pada tahun 2019. Polisi menduga bahwa terdakwa telah menikah sedikitnya empat kali dan dikenal sebagai seorang yang gemar berselingkuh.
Terdakwa, yang merupakan seorang petinju terlatih, dekat dengan beberapa perwira polisi senior selama bertahun-tahun. Setelah itu ia dipindahkan ke Dewan Kesejahteraan Polisi Kolkata dan ditempatkan di pos polisi di Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit RG Kar.
Kasus ini telah memicu mogok massal dokter di India. Sejumlah rumah sakit dan klinik di penjuru India pada Sabtu, 17 Agustus 2024, menolak kedatangan pasien, kecuali untuk kasus gawat darurat. Penolakan itu dilakukan karena tenaga kesehatan profesional di India melakukan aksi mogok kerja selama 24 jam sebagai bentuk protes atas kejadian brutalnya perkosaan dan pembunuhan pada seorang dokter di wilayah timur Kota Kolkata.