Rekaman yang dibagikan Hasto adalah suara Jokowi saat memberikan sambutan di acara Forkopimda 2019. Ari menyebut rekaman itu sudah dipotong-potong.
“Rekaman video tersebut merupakan potongan pidato/sambutan Bapak Presiden pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di SICC Sentul tanggal 13 November 2019,” ujarnya.
“Sambutan Presiden pada rapat koordinasi bisa diakses secara terbuka dan juga diliput oleh media. Namun rekaman video pidato Presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat,” lanjut Ari.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Ari lantas menjelaskan konteks maksud Jokowi. Ia menyebut Jokowi mengarahkan agar pihak mana pun tidak bermain-main dengan agenda besar pemerintah.
“Adapun konteks pernyataan Bapak Presiden dalam acara tahun 2019 tersebut adalah agar tidak ada pihak mana pun yang main-main dan menghalangi agenda besar pemerintah lima tahun ke depan, antara lain penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor, yang semuanya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.
Jokowi, kata Ari, justru meminta penegak hukum tidal asal menjerat seseorang. Misalnya dengan pelaku bisnis yang sedang berinovasi dengan kemajuan Indonesia.
“Bahkan dalam sambutan tersebut, Jokowi juga mengingatkan aparat penegak hukum agak tidak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan, misalnya pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia,” ujarnya, (*)