Pada kesempatan itu, ia juga kembali menegaskan pihaknya telah menggandeng Kepolisian Negara Republik Indonesia guna mengusut kasus mahasiswi PPDS FK Undip yang meninggal diduga bunuh diri.
“Kita kali ini sedang mengirim audit karena ini sudah ada kematian, juga kita bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang bunuh diri ini,” kata Menkes Budi.
Perundungan terhadap peserta PPDS tak hanya dialami oleh peserta asal PPDS FK Undip. Aksi serupa dilakukan terhadap residen (peserta didik) yang tengah menjalani program pendidikan dokter spesialis (PPDS) bedah syaraf Universitas Padjadjaran (Unpad) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Juni tahun 2024 lalu.
Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes
Akibat kejadian itu, residen tersebut memilih mengundurkan diri dan dokter pengajar (konsulen) dikenakan sanksi. Direktur Utama RSHS Bandung dr Rachim Dinata Marsidi membenarkan telah terjadi aksi perundungan yang dilakukan konsulen (dokter pengajar) terhadap residen sebulan lalu. Kasus tersebut telah diselesaikan yaitu konsulen mendapatkan sanksi dan residen sudah berhenti.
“Kasusnya sebelum saya masuk, saya baru menjabat dua pekan. Kejadian sebulan lalu, sama direktur lama sudah dibereskan sudah ada keputusan yang konsulen diberi sanksi yang residen gak di sini sudah berhenti,” ucap dia saat dihubungi, Jumat (16/8/2024).
Dengan adanya kasus tersebut, ia menegaskan ke depan RSHS Bandung akan menegakan aturan dan diharapkan tidak terjadi lagi bullying. Ia menegaskan kasus tersebut telah selesai.”Kita gak perlu ada seperti itu (perundungan), kalau main-main nanti dikeluarkan kalau begitu. Kalau gak gitu gak jera,” kata dia.
Ia menegaskan pengawasan pun akan lebih diperketat. dr Rachim mengingatkan para dokter senior untuk menjaga seluruh mahasiswa PPDS yang tengah melakukan pendidikan.”Pengawasan akan lebih ketat. Main-main main keluar,” kata dia. (*)