Ada dua hal yang ingin saya sampaikan, agenda besar kita. Yang pertama, yang berkaitan dengan cipta lapangan kerja. Semua sekarang ini harus mengarah ke sana, penciptaan lapangan kerja. Jadi kalau yang berhubungan dengan ini, saya minta semuanya mendukung. Artinya apa? Iklim investasi harus betul-betul kita perbaiki. Kalau ada investasi datang ke sebuah daerah, bukan urusannya Gubernur, Bupati, dan Wali Kota tetapi juga semuanya urusan keamanan, urusan kelancaran proses-proses perizinan, semuanya harus memberikan dukungan. Polri, TNI, Kejaksanaan semuanya memberikan dukungan ke sana. Sehingga investasi itu muncul ke sebuah daerah dan bisa direalisasi. Yang terjadi sekarang ini, kita kalah semuanya. Ekspor kita, saya berikan contoh. Ekspor kita, kita kalah kalau dengan Singapura, kalah jauh. Dengan Malaysia, kita kalah jauh. Dengan Filipina, kalah. Dengan Thailand, kalah. Terakhir, kita dengan Viet Nam juga kalah. Di antara 10 negara ASEAN, apa kita mau kalah dengan Laos, dengan Kamboja? Ndak, ndak, setop! Enggak mau kita. Oleh sebab itu, jangan kita biarkan. Investasi yang sudah masuk ke sebuah daerah, masuk ke negara ini, sudah membuka pintu, sudah ada minat, tidak bisa realisasi gara-gara yang paling banyak adalah mereka tidak dilayani dengan baik. Izin enggak diurus oleh kita, harusnya kita ini melayani apa yang kurang, “Pak, oh ini ya…” Dilayani secepat-cepatnya sehingga bisa realisasi dan memunculkan yang namanya lapangan pekerjaan bagi rakyat kita. Ingat, masih 7 juta rakyat kita, anak-anak kita yang belum memiliki lapangan pekerjaan. Ini tugas kita bersama.
Terakhir adalah investasi. Karena perang dagang China dan Amerika ramai, 33 perusahaan besar akan pindah dari Tiongkok, 33. 23 perusahaan itu pindahnya ke Viet Nam. Dari 33, 23 pindah ke Viet Nam, coba? Padahal kita punya sumber daya alam, punya sumber daya manusia yang melimpah. Kok pindahnya ke sana? Dan 10 lainnya memilih Kamboja, Malaysia, India, Thailand. Kok tidak ke kita? Ini ada apa? Ini ada apa? Ini harus tanda tanya, dong. Kita harus mau introspeksi, harus mau mengoreksi, ini ada apa? Problemnya adalah ruwetnya, ruwetnya perizinan, baik di pusat yang ini sebentar lagi akan saya potong habis-habisan, termasuk juga ruwetnya perizinan di daerah, ruwet semuanya. Ini pekerjaan besar, agenda besar kita ada di situ, setelah omnibus law nanti kita potong, daerah juga harus mengikuti. Yang kira-kira meruwetkan, segera dipotong. Kalau ada itu menyangkut Permen dan di daerah kena, tolong beritahukan kepada saya sehingga itu juga akan kita hapus.