NAMA dr Prathita Amanda Aryani mendadak viral di platform X (dahulu Twitter). Prathita dikaitkan dengan peristiwa meninggalnya dokter dan mahasiswi program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Aulia Risma Lestari (ARL).
Kabar ini mencuat setelah beredar isi pesan WhatsApp yang diduga dikirim Prathita kepada para juniornya. Ia dituding sebagai pelaku bullying atau perundungan terhadap dokter muda PPDS di Undip.
Dalam salah satu isi pesannya di grup WhatsApp, Prathita diduga melakukan perundungan ke mahasiswa PPDS dengan memaksa mereka makan lima bungkus nasi padang.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
“Nasi padang 1 utuh. Lauk: sayur nangka, telur bulat, ayam pop. Jumlah lima bungkus per orang. Share video kalian lagi makan itu lima bungkus per orang di sini jam 14.00 WIB. Mengerti?” bunyi isi pesan dari pengguna WhatsApp dengan nama dr Prathita Amanda Aryani yang beredar di platform X, dikutip Sabtu (17/8/2024),
Dalam isi pesan lainnya, terlihat pengguna WhatsApp dengan nama dr. Prathita Amanda Aryani itu memaki sejumlah mahasiswa PPDS dengan sebutan “sampah”.
“Sampah kalian. Kerja enggak becus. Your competence are not even half of us! For fuck sake, idiot,” tulisnya.
Bahkan akibat typo menulis pesan, dr Prathita sampai memarahi juniornya. Namun, kabar ini baru bersumber dari tangkapan layar isi percakapan WhatsApp. Sosok dr Prathita juga belum muncul untuk memberikan klarifikasi.
Sebelumnya, pihak Undip membantah pemberitaan yang menyebutkan ARL bunuh diri karena menjadi korban perundungan.
Menurut Kepala UPT Humas Undip Tami Setyowati menyatakan, berdasarkan investigasi internal, tidak ditemukan indikasi perundungan terhadap dokter muda tersebut. ARL mengambil tindakan bunuh diri karena diduga selama ini menderita penyakit dan memiliki masalah keluarga.
Namun, Tami tidak dapat mengungkap rincian medis dan privasi korban, tetapi menurutnya selama menempuh pendidikan korban mengalami masalah kesehatan.
Baca Juga:Demonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah KorbanKomnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo
“Almarhumah memiliki masalah kesehatan yang berpotensi memengaruhi proses belajarnya. Berdasarkan kondisi kesehatannya, almarhumah sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri,” kata Tami. (*)