Pada hari yang dinanti, pukul 08.00 WIT, tim kembali memulai perjalanan menuju puncak Jayawijaya.
Jalur sepanjang 2 km yang harus dilalui memiliki tantangan tersendiri, dengan curamnya tebing dan bebatuan yang memenuhi jalur. Beruntung, pada saat itu cuaca cerah pagi dan membantu mempercepat langkah tim.
Tiba di lidah es pada pukul 11.30 WIT, rombongan menggunakan peralatan pendakian es yang telah dipersiapkan.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Mereka memasang crampon pada sepatu, mengamankan tali pada body harness, dan memegang erat kapak es serta tongkat pendakian.
Selanjutnya, pada pukul 11.45 WIT, tim beranjak bergerak secara teratur menuju puncak.
Akhirnya, seluruh rombongan tiba di puncak es pada Jumat (16/8) tepat pukul 12.00 WIT.
Di puncak tertinggi Indonesia, bendera Merah Putih dikibarkan dengan penuh kebanggaan, diiringi penghormatan kepada tanah air tercinta.
Sebuah momen yang membanggakan dan mengharukan, simbol persatuan dan semangat juang bangsa Indonesia.
Setelah berhasil mengibarkan bendera, rombongan segera turun menuju basecamp dengan hujan es yang kembali menyapa.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Kombes Bayu Suseno menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh anggota tim yang telah berpartisipasi dalam pendakian ini.
Baca Juga:Demonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah KorbanKomnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo
“Perjalanan ini adalah bukti dari semangat juang dan dedikasi kita sebagai bangsa. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim yang telah berjuang keras demi mengibarkan bendera kita di puncak tertinggi Indonesia. Ini adalah hadiah terindah untuk Hari Kemerdekaan kita yang ke-79,” kata Bayu. (*)