LAGU “Puspa Warni” dan Tarian Natana Borneo ditampilkan untuk menyemarakkan upacara detik-detik proklamasi memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Sabtu.
Dalam pantauan streaming langsung di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, lagu “Puspa Warni” karya Guruh Soekarno Putra dibawakan dengan apik oleh Penyanyi Mawar De Jongh, Novia Bachmid, dan Olivia Pardede.
Penampilan mereka membuat suasana di Istana Negara IKN semakin semarak. Sejumlah tamu tampak turut serta berdendang menyanyikan lagu tersebut.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Bersamaan dengan lantunan lagu “Puspa Warni”, turut pula ditampilkan tarian “Natana Borneo,” yang terdiri atas Tari Dayak Kenyah dan Tari Jepen Kutai.
Tarian ini dibawakan oleh berbagai kelompok seni dari wilayah Kalimantan Timur, termasuk Yayasan Gubang Kutai Kartanegara, Sanggar Telabang Samarinda, Sanggar Borneo Benua Taka Penajam Paser Utara, Mawar Dance Company Balikpapan, serta Yonif 611 Awang Long Samarinda.
Perpaduan antara lagu dan tarian ini berhasil menciptakan suasana penuh semangat dan kebanggaan terhadap keragaman budaya Indonesia.
Rangkaian agenda peringatan HUT Ke-79 RI tahun ini digelar di dua lokasi secara serentak dan terhubung (hybrid) yaitu di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) dan di Istana Merdeka Jakarta.
Presiden Joko Widodo memimpin langsung Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-79 RI di Istana Negara IKN. Sementara, Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin upacara di Istana Merdeka Jakarta.
HUT ke-79 RI juga menjadi momentum istimewa karena untuk pertama kalinya bendera pusaka dikibarkan saat peringatan HUT RI di ibu kota baru.
Tahun ini, tema HUT RI adalah “Nusantara Baru lndonesia Maju” yang menunjukkan momentum transisi Indonesia yakni dalam menyongsong ibu kota baru Nusantara, dan transisi pemerintahan. (*)