Sherly menambahkan, untuk menjadi kota global, ada beberapa hal penting yang harus dimiliki Jakarta. Salah satu yang terpenting yakni kemampuan untuk menarik wisatawan ke Jakarta. Pada 2023, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari bidang pariwisata di Jakarta sudah tergolong tinggi, yakni Rp 6,5 triliun. “Tujuan wisatawan atau tujuan orang ke Jakarta, baik domestik maupun internasional, yang paling utama adalah untuk bisnis sebesar 53 persen dan untuk leisure itu 47 persen,” ucapnya.
Jakarta sendiri telah memenuhi sejumlah kriteria ideal sebagai kota MICE, yakni pemenuhan aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Dari aksesibilitas, di dekat Jakarta ada Bandara Seokarno-Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma. Kemudian, ada berbagai transportasi umum yang menunjang wisatawan mulai dari Transjakarta hingga Mass Rapid Transit (MRT) dengan berbagai rute.
“Untuk amenitas, untuk ruang konvensi, ada lebih dari 5.000 meter persegi yang tersedia. Kemudian, ruang meeting bisa menampung 11.564 orang. Ruang pameran berkapasitas 51.500 meter persegi. Tingkat hunian kamar hotel yang tersedia di Jakarta sampai 35.000. Kemudian, rumah makan sebanyak 6.493 restoran. Pusat perbelanjaan sebanyak 85 mal. Di sektor jasa, makan dan minum ada 52.602 usaha, akomodasi atau hotel ada 7.077 usaha, hiburan dan rekreasi ada 4.207,” urai Sherly.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Jakarta International Investment, Trade, Tourism dan Small Medium Enterprise Expo (JITEX) 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024. FOTO/Pemprov DKISedangkan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Vincencius Jemadu mengutarakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan Pemprov DKI usai Jakarta tak lagi menyandang status ibu kota.
Dua di antaranya yakni rebranding dan repositioning Jakarta menjadi Kota Global yang mendukung MICE. Menurut Vincencius, untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global, pemerintah setempat serta pemerintah pusat perlu mengedukasi kawula mudanya menjadi pelaku kegiatan ekonomi.
“Juga tidak kalah penting adalah pengembangan SDM. Kami dari Kemenparekraf sedang dalam proses merancang untuk mendidik, mengedukasi anak muda kita dari berbagai perguruan tinggi, untuk menjadi pegiat-pegiat atau pelaku MICE. [Lalu], kita bisa berdiri sejajar, duduk sejajar, juga dengan SDM kita yang ada di luar negeri secara global, secara internasional ” tutur Vincencius saat menjadi pembicara dalam JITEX 2024, Kamis (8/8/2024).