Kesimpulan
Jadi, dengan menyimak uraian penjelasan di atas, dapat dipertegas jika mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum merupakan bagian dari skenario berkelanjutan, masif dan sangat teratur serta terkontrol. Kesemuanya merupakan manifestasi mengerucut pada proses pengamanan politik dan juga kesiapannya mendukung Gibran Raka Bumi Raka menjalani pemerintah baru bersama Prabowo Subianto.
Jokowi dengan mengunakan segala kekuatan politik, birokrasi dan juga pengaruh selama sisa-sisa masa jabatannya mengakumulasikan peluang dan kekuatannya untuk mempercepat langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menguasai Partai Golkar. (*)
Heru Subagia, Pengamat Politik dan Sosial
*Nggilani (bahasa Jawa) artinya menakutkan; menjijikkan