RENTETAN peristiwa politik nasional jelang pelantikan Presiden-Wakil terpilih Prabowo-Gibran semakin kasar dan mencemaskan. Terdapat korelasi kuat dan nyambung jika eskalasi politik semakin menukik berkaitan juga semakin dekatnya masa jabatan Jokowi dari kursi jabatan Presiden RI akan berakhir.
Dua peristiwa penting yang bakal terjadi yang membikin phobia politik ekstrim. Jokowi harus mundur dan meletakkan jabatannya di akhir Bulan Oktober 2024, disusul kemudian pelantikan Prabowo-Gibran menjadi pemimpin nasional periode 2024-2029.
Setidaknya ada 2 hal peristiwa politik tersebut di atas diyakini menjadi pendorong Airlangga Hartarto harus tergusur dari Ketua Umum Golkar. Mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar menjadi fenomenal dan juga sebagai bagian prahara politik amat sangat jangal.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Publik tersentak, terbelalak meraba kemana sebenarnya arah politik nasional ini akan berlabuh. Golkar yang dikenal sebagai partai paling adem ini harus mengalami ujian berat, tantangan yang berkelok tajam hingga harus siap menerima pil paling pahitnya jika proses transisi Ketua Umum-nya berjalan alon dan tidak transparan.
Tentunya banyak elite partai menduga jika proses mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketum Golkar dianggap sebagai kejadian luar biasa. Imbas politiknya akan berdampak masif dan akan berpengaruh langsung dalam konstruksi dan juga konstelasi politik nasional. Hal tersebut diyakinkan oleh Presiden Indonesia ke-5 itu yang khawatir mundurnya Airlangga akan berimbas terhadap kehidupan demokrasi di kemudian hari.
“Ibu Mega khawatir karena implikasinya nanti juga sangat luas,” kata Hasto usai konferensi pers di acara Soekarno Run 2024, Ahad, 11 Agustus 2024.
Airlangga Mundur
Berita nasional dikejutkan oleh isu jika Airlangga Hartarto mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar atau Ketum Partai Golkar. Pada akhirnya menjadi kenyataan jika Airlangga Hartarto positif terkonfirmasi mundur dari Partai Golkar sejak Sabtu 10 Agustus 2024.
“Saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu 10 Agustus 2024,” kata Airlangga melalui video diterima redaksi dari DPP Partai Golkar, Minggu 11 Agustus 2024.
Melalui rekaman video, Airlangga Hartarto memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar setelah menjabat hampir dua periode lamanya. Keputusan itu diambil Airlangga sejak kemarin, Sabtu, 10 Agustus 2024.