NARKOTIKA jenis sabu seberat 8,4 kilogram berhasil digagalkan penyelundupannya oleh Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia-Malaysia Yonzipur 5/ABW. Penyelundupan ini terjadi di Desa Sie Tekam, Ketungau Hulu, Sintang, Kalimantan Barat pada Ahad,11 Agustus 2024.
Kronologi awalnya dari operasi ialah berawal dari informasi yang diterima dari masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti oleh Tim Satgas untuk melakukan patroli dan ambush. Kemudian, dari patroli tersebut Tim Satgas berhasil menemukan dua orang yang mencurigakan dan kemudian dilakukan penyergapan. Namun, pelaku berhasil melarikan diri ke wilayah Malaysia.
Selanjutnya, Tim Satgas melakukan pembersihan dan mendapatkan tas berwarna hijau dan berisikan paket narkotika jenis sabu seberat 8,4 Kg yang dibungkus dengan teh berlabelkan Refines Chinese Tea.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Komandan Korem 121/Abw Brigadir Jenderal TNI Luqman menyatakan dalam rilis pada 12 Agustus 2024 lalu bahwa sebelumnya tim Satgas Yonzipur 5/ABW telah membaca pola operasi yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Tim Satgas Pamtas yang dibawah pimpinan Letkol Czi Shobirin Setio Utomo langsung menindaklanjuti dengan merancang operasi sergap atau ambush tersebut. Operasi ambush ini difokuskan pada jalan tikus yang sebelumnya telah dipetakan.
“Tepat pada Minggu, 11 Agustus, tim sergap yang telah siaga di titik yang diperkirakan di sekitar wilayah Sungai Tekam, memonitori gerak-gerik mencurigakan dari dua orang yang melintas dari arah perbatasan Malaysia melalui jalan tikus,” kata Luqman
Kemudian Tim Satgas juga telah melakukan analisa terkait strategi kelompok tersebut dan jalur yang akan digunakan. Keberhasilan penangkapan tersangka tersebut juga didukung oleh Radar Embrio Anti Narkoba.
“Para Agen Radar Embrio Anti Narkoba ini akan saya pastikan ada di setiap jengkal tanah perbatasan, Kolaborasi mereka dengan TNI AD akan menjaga NKRI ini dengan maksimal,” ujarnya.
Lalu, Tim Sergap pun dengan sigap melakukan penyergapan dan pengejaran terhadap dua orang tersebut. Kedua orang yang terduga pelaku tersebut kabur dan lari dengan arah yang terpisah kemudian masuk menuju wilayah tapal batas Malaysia sembari melemparkan barang bawaannya.
Menurut keterangan Luqman, jika sebelumnya penyelundupan narkoba tersebut melalui sektor barat, terkhususnya wilayah Jagoi Babang, Bengkayang hingga Temajuk, Sambas. Sehingga, para kurir tersebut berubah arah mencari rute baru di sektor timur.