Istilah literasi media kemudian dipopulerkan oleh Paul Gilster lewat buku Digital Literacy di tahun 1997. Paul Gilster menjelaskan bahwa literasi digital adalah kemampuan dalam memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dan dari berbagai sumber yang diakses melalui komputer.
Mengutip dari laman Unair News, ada dua aspek penting mengenai literasi digital. Pertama, berkaitan dengan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan informasi dan teknologi digital dalam banyak format. Kedua, berhubungan dengan kemampuan membuat informasi dan mengevaluasinya secara kritis.
Saat ini, khususnya di Indonesia, kemampuan mencerna dan mengevaluasi informasi digital secara kritis masih dianggap kurang. Hal inilah yang kemudian menyebabkan dampak negatif, mulai dari tersebarnya berita hoax hingga adanya hate speech.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Anak-anak sebagai generasi muda perlu mendapat pemahaman tentang literasi digital. Hal ini bisa dimulai dengan mengenalkan gawai sebagai media informasi digital.
Melansir laman Paudpedia dari Kemdikbud, pengenalan gawai bisa dimulai ketika anak sudah berusia 2 tahun. Di usia 2-4 tahun, anak dibolehkan bermain game sederhana selama maksimal 1 jam sehari.
Barulah pada usia 4-7 tahun, anak diberi kesempatan untuk bereksplorasi dengan gawai. Tentunya harus dengan didampingi oleh orang tua dan diberi batasan waktu, misalnya maksimal 2 jam dalam sehari.
Literasi digital penting dikenalkan sejak dini kepada anak-anak agar mereka mampu memanfaatkan perangkat elektronik secara positif, misalnya untuk mendapatkan informasi. Selain itu, anak-anak juga akan memahami bahwa informasi yang didapat secara digital (gambar, teks, dll) sebenarnya memiliki makna.
Jika sudah mendapat pemahaman tentang literasi digital, maka anak-anak diharapkan mampu memanfaatkan perangkat digital sebagai media belajar dan sumber berbagai ilmu. Harapan lainnya adalah anak-anak juga bisa menggunakan perangkat elektronik sebagai media komunikasi yang efektif dan efisien.
Di era milenial seperti sekarang, media digital tak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, literasi digital sangat penting dipahami oleh generasi muda yang pastinya akrab dengan perangkat elektronik.
Berikut manfaat dan pentingnya literasi digital bagi generasi muda:
1. Menciptakan generasi yang kritis dalam menggunakan media digital