SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menerangkan pemanggilan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus di lingkungan Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pemanggilan ini disebut berkaitan dengan persoalan Pilpres 2019 lalu.
Hasto sendiri sempat menduduki posisi sebagai sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Berdasarkan informasi dari Adi Darmo, beliau ini kepala sekretariat kantor pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019. Saat itu ada rumah aspirasi yang berdasarkan informasi dari ketua tim kampanye, operasionalisasinya gotong-royong, dan kemudian ada pihak yang membantu,” kata Hasto di gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Hasto menyebut, ada sosok yang turut memberikan bantuan ketika itu. Hanya saja, sosok tersebut kini ditetapkan sebagai tersangka. Dari hand phone (HP) tersangka itu, tersimpan nomor Hasto.
“Kemudian ternyata ada indikasi, ada dugaan bahwa yang membantu itu di kemudian hari menjadi tersangka. Di dalam hand phone-nya ada nomor telepon saya yang dikirim oleh saudara Adi Darmo,” ujar Hasto.
Hasto mengaku tak tahu soal nilai uang yang disalurkan sosok tersangka tersebut. Dia mengeklaim tidak punya keterkaitan dengan kasus yang tengah ditangani KPK. “Saya tidak ingat karena seluruh pengelolaan terhadap sumbangan itu kan ranah bendahara,” ucap Hasto.
Sebelumnya, Hasto tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB. Dia terlihat didampingi sejumlah anggota tim hukum PDIP, yakni Ronny Talapessy dan Johannes Tobing.
Hanya saja, tak lama kemudian, Hasto keluar dari lobi Gedung Merah Putih KPK. Dia mengungkapkan sejatinya jadwal pemeriksaan diagendakan Jumat (16/8/2024). Namun, Hasto meminta agar dimintai keterangan hari ini mengingat besok akan digelar agenda pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tidak hanya itu, Hasto mengaku telah ada agenda diskusi bedah buku di Museum Multatuli, Banten.
Hasto tak mempermasalahkan tim penyidik yang belum bisa menggali keterangannya hari ini. Oleh sebab itu, Hasto dan tim penyidik sepakat agar agenda pemeriksaan dijadwalkan ulang menjadi Selasa (20/8/2024) depan. (*)