- Salmonella Typhi (fluoroquinolone-resistant)
- Shigella spp. (fluoroquinolone-resistant)
- Enterococcus faecium (vancomycin-resistant)
- Pseudomonas aeruginosa (carbapenem-resistant)
- Non-typhoidal Salmonella (fluoroquinolone-resistant)
- Neisseria gonorrhoeae (generasi ketiga cephalosporin dan/atau fluoroquinolone-resistant)
- Staphylococcus aureus (methicillin-resistant)
Kelompok Prioritas Sedang
Patogen bakteri ABR yang tegolong dalam kategori ini memiliki tingkat kesulitan sedang untuk pengobatan, beban penyakit sedang (mortalitas dan morbiditas), dan tren sedang dalam resistensi dengan “masalah unik” untuk pencegahan atau penularan dan relatif lebih banyak kandidat untuk pengobatan dalam tahap awal.
Meskipun mungkin tidak kritis secara global, patogen dalam kategori ini berpotensi menjadi kritis bagi beberapa populasi dan di wilayah geografis tertentu.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
- Group A Streptococci (macrolide-resistant)
- Streptococcus pneumoniae (macrolide-resistant)
- Haemophilus influenzae (ampicillin-resistant)
- Group B Streptococci (penicillin-resistant)
Dalam BPPL 2024, bakteri Gram-negatif yang resistan terhadap antibiotik pilihan terakhir, seperti Acinetobacter baumannii dan berbagai patogen dalam ordo Enterobacterales, serta Mycobacterium tuberculosis yang resistan terhadap rifampisin (RR) dicantumkan sebagai prioritas kritis karena kemampuannya untuk mentransfer gen resistensi, tingkat keparahan infeksi dan penyakit yang ditimbulkannya, dan atau beban globalnya yang signifikan, khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Lalu, digolongkannya Salmonella dan Shigella sebagai prioritas tinggi menunjukkan peningkatan resistensi kedua bakteri tersebut terhadap pengobatan yang ada dan tingginya beban infeksi yang terkait dengan patogen ini, khususnya di di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
“BPPL 2024 memasukkan Streptokokus Grup A dan B, Streptococcus pneumonia, dan Haemophilus influenza dalam kategori berprioritas sedang yang menunjukkan kebutuhan mendesak untuk mengatasi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, terutama pada populasi rentan di lingkungan dengan sumber daya terbatas,” tulis WHO. (*)