Karena itu terkait soal pernyataan jubir-jubir, saya juga sampaikan kepada PIC, tapi rasanya perlu saya sampaikan juga pada Pak Khoirudin bahwa perlu diluruskan supaya temen-temen PKS di Jakarta, Pak Khoirudin dan temen-temen semua yang selama ini kita berjuang bersama itu tau. Dan temen yang mendukung mengusulkan saya, saya ingin sampaikan pada semua, saya tetap berjuang bersama. Dan tidak ada deadline atau tenggat waktu yang dilewati. Ini perlu saya sampaikan juga agar temen PKS di Jakarta tau dan bismillah kita yakin untuk terus berjuang bersama ke depannya, Insyallah sampai di akhir Agustus ini kita bisa sama-sama daftar.
Tentang tanggal 4 Agustus mungkin saya ceritakan saja ya Pak Khoirudin, pada hari Sabtu 27 Juli, PIC tunggal PKS menghubungi saya soal pilkada, menanyakan apakah bisa jumpa dengan beliau dan Pak Presiden PKS, lalu sampaikan bisa, nanti diatur, kita ketemu Minggu 28 Juli sekitar 4 sore di rumah. Dalam pertemuan itu ngobrol panjang lebar santai rileks, suasana juga menyenangkan, beliau menyampaikan PKS memerlukan kejelasan apakah Pak Anies setuju dengan nama Pak MSI sebagai wakil, lalu disampaikan juga bahwa diberi waktu seminggu, karena disampaikan hari Minggu, maka sampai Minggu berikutnya yaitu sampai 4 Agustus, kenapa tanggal 4, disampaikan karena tanggal 7 rencananya ada rapat DPTP untuk memastikan pasangan AMAN ini sudah aman, jadi pasangan AMAN-nya akan ditetapkan.
Nah saya memang merasa perlu ngobrol dengan Pak MSI karena sesudah pengumuman belum sempat ngobrol bareng. Saya waktu itu sedang tak di Indonesia, setelah pulang di Indonesia belum sempat ketemu karena saya dirawat, Pak MSI juga harus operasi dan dirawat juga dan kita sudah janjian ketemu hari Selasa malam tanggal 30 Juli, jadi waktu ketemu Pak Presiden dengan utusan khusus soal pilkada itu hari Minggu tanggal 28. Dua hari kemudian kami jumpa Selasa malam itu ngobrol agak panjang hampir 3 jam ngobrol dengan Pak MSI, soal Jakarta, soal gubernur dan wakil. Waktu itu beliau diantar sama Mas Kholid. Setelah ngobrol itu, besoknya saya hubungi PIC pilkada yang selama ditugasi, karena memang harus pintu komunikasinya satu.